TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Perseru Serui mengalami pergantian pelatih dari Agus Sutiono kepada Hanafi.
Agus yang hanya memiliki lisensi A Nasional harus rela memberikan jabatannya kepada Hanafi yang sudah memiliki lisensi A AFC.
Itu sesuai dengan aturan dari penyelenggara Indonesia Soccer Championship A (ISC A) yang mengharuskan pelatih tim di ISC A harus berlisensi A AFC.
Menangani Cendrawasih Jingga, julukan Perseru Serui, Hanafi yang sebelumnya menangani Perseru Serui U-21 itu tidak memasang target muluk-muluk.
"Sebagai pelatih pengganti, saya tidak memasang target terlalu muluk-muluk. Saya akan berusaha untuk membawa Perseru ke papan tengah klasemen di akhir ISC A," kata Hanafi kepada Harian Super Ball.
Pria kelahiran Malang, Jawa Timur itu menuturkan, target itu hal yang realistis.
Pasalnya persaingan di ISC A makin sengit. Yoksan Ama dan kawan-kawan harus bersaing dengan tim-tim besar yang memiliki peluang dan dijagokan mengakhiri turnamen jangka panjang ini di papan tengah dan atas.
"Dengan kondisi tim yang diisi sebagian besar pemain lokal, target yang dipasang cukup realistis. Setiap tim pasti menargetkan
bisa menjadijuara. Tetapi saya memasang target yang masuk akal, mengingat secara materi, Perseru tidak diisi pemain-pemain bintang. Kami diisi mayoritas pemain lokal yang mengandalkan fisik dan kecepatan. Mudah-mudahan kami bisa mencapai target itu. Akan lebih bagus jika kami bisa mendapatkan hasil yang lebih baik lagi," tutur Hanafi.
Hanafi mengakui, bukan hal yang mudah meneruskan pekerjaan dari Agus. Pasalnya sejauh ini Perseru belum mendapatkan hasil yang memuaskan.
"Sejak melatih, saya baru berhasil memberikan kemenangan saat menjamu PS TNI. Tetapi dariempat laga away, kami belum pernah mendapatkan satu poin pun. Padahal perolehan poin di laga tandang sangat dibutuhkan untuk mendongkrak posisi tim di klasemen sementara. Oleh karena itu, saya akan berusaha membenagi kinerja tim agar bisa mendapatkan poin penuh di seluruh laga home dan mencuri poin di laga away," ujar Hanafi.
Hanafi menerangkan, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dia selesaikan.
"Pemain Perseru masih bermasalah dengan mental. Jika tampil di laga home, mental pemain sangat bagus. Tetapi kalau di laga tandang, mental pemain turun. Ini perlu dibenahi dengan memupuk kepercayaan diri seluruh pemain. Mental pemain harus terus ditingkatkan dari tiap laga," terang Hanafi.
Soal strategi dan materi latihan, Hanafi tidak terlalu banyak merubah dari yang telah dilakukan Agus.
"Hanya saja pemain masih harus terus lebih kompak dan koordinatif di semua lini. Sebenarnya dari sisi kualitas, Perseru tidak terlalu berbeda dengan tim-tim lain di ISC A. Bahkan tim-tim lawan selalu kesulitan mengembangkan permainan, karena kami cukup kuat di lini pertahanan. Namun pemain depan masih perlu diasah ketajamannya. Dengan kepercayaan diri yang tinggi, penyerang kami bisa lebih yakin memanfaatkan peluang menjadi gol. Oleh karena itu, mental pemain harus benar-benar ditingkatkan. Masalah mental memang menjadi fokus utama saya dalam pembenahan tim," jelas Hanafi.