TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman, mengirim sinyal peringatan untuk pasukannya. Pemain dengan rapor merah terancam terbuang dari susunan pemain di laga berikut.
Isyarat Djanur, sapaan Djadjang, tampak dari kebijakan rotasi pemainnya. Dalam pertandingan lawan Persela Lamongan di Stadion GBLA, Jumat (29/7) malam, Djanur merotasi separuh line up intinya dibandingkan line up saat Persib bentrok lawan Semen Padang.
Perubahan itu terjadi mulai dari kiper hingga striker. M Natshir, Dias Angga, Purwaka Yudhi, Taufiq, dan Sergio van Dijk dimainkan sejak awal laga demi mengantikan I Made Wirawan, Tony Sucipto, Yanto Basna, Kim Kurniawan, dan Juan Belencoso.
Selain itu, Atep dan Tantan yang menjadi cadangan kala menantang Semen Padang dipercaya untuk memasuki lapangan sejak menit pertama. Samsul Arif, Zulham Zamrun, dan Yanto Basna baru tampil mulai pertengahan babak kedua.
Djanur, sapaan Djadjang, sengaja meminggirkan beberapa pemain setelah kekalahan menyakitkan, 4-0 dari Semen Padang. Bukan hanya pertimbangan strategi menghemat tenaga tapi juga lantaran pemain tak kunjung memperlihatkan performa apik.
Keputusan mencadangkan Yanto dan Tony, misalnya, tidak lepas dari performa mereka di Padang.
"Performa Yanto sebagai pemain muda masih fluktuatif. Bagus banget, bagus, tapi anjlok saat lawan Semen Padang. Itu alasan dia tidak main (dari awal)," kata Djanur setelah laga itu.
Djanur memasang Purwaka yang belum dalam kondisi terbaik untuk mendampingi Vladimir Vujovic sejak awal pertandingan.
"Purwaka menyatakan siap walaupun dia tak sanggup bermain 90 menit karena masalah kebugaran," kata sang pelatih.