TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - PSSI sudah memutuskan menggelar Kongres Pemilihan di Makassar, Sulsel.
Namun, ada dugaan penetapan Makassar berkaitan dengan kesiapan Erwin Aksa untuk maju dalam pemilihan Ketum PSSI 2016-2020. Makassar adalah basis Erwin Aksa, yang juga keponakan Wapres Jusuf Kalla itu.
Indikasi ini disampaikan oleh Yoyok Sukawi, CEO PSIS Semarang, salah satu pemilik suara untuk Kongres Pemilihan Ketum dan 14 anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI 2016-2020 itu.
Kendati demikian, kata Yoyok, ia dan mayoritas pemilik suara (voters) PSSI lainnya, bukannya mengkhawatirkan pencalonan Erwin Aksa sehingga meminta tempat kongres dipindahkan ke Jakarta.
"Kami lebih mempertimbangkan bahwa Jakarta adalah tempat yang benar-benar netral. Netralitas itu yang kami utamakan. Mestinya hal itu juga menjadi pertimbangan PSSI," jelas Yoyok Sukawi, Senin (15/8) malam.
Penetapan arena Kongres Pemilihan itu, kata Yoyok, mestinya bisa diputuskan secara fair pada saat berlangsungnya Kongres Luar Biasa (KLB) di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara.
"Kalau mau benar-benar fair ya mestinya saat KLB itu diputuskannya, sebab semua voters juga sedang berkumpul. Waktu itu sudah ditetapkan waktunya pada 17 Oktober, tetapi tempatnya belum. Kenapa tidak sekalian waktu itu? Pasti mayoritas peserta KLB memilih Jakarta," papar Yoyok.
"Jakarta lebih cocok untuk menjadi tuan rumah. PSSI juga bisa melakukan banyak penghematan, terutama dari segi transportasi. Jauh lebih efektif dan efisien. Hampir semua penerbangan dari daerah bisa langsung ke Jakarta, berbeda dengan Makassar," papar Yoyok.
"Kita semua tentunya ingin menyukseskan kongres, bukan hanya PSSI," tegas Yoyok.