TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Bek Persib Bandung, Rudolf Yanto Basna mengungkapkan momen tak terlupakan saat memperingati hari kemerdekaan Indonesia.
Momen tersebut adalah kala pemain asal Papua itu menjadi pemimpin paduan suara dalam upacara bendera.
"Waktu kelas empat SD di Sekolah Inpres Dok 8, saya pernah jadi dirigen," kata Yanto.
Diceritakan Yanto bahwa biasanya yang menjadi dirigen dalam upacara adalah siswi.
"Pas angkatan saya, anak cowok ditugaskan jadi dirigen. Namun, enggak ada yang berani," ucap bek Persib Bandung tersebut mengenangnya.
Tanpa diperintah, Yanto memutuskan untuk memimpin rekan-rekannya menyanyikan Indonesia Raya.
"Jadi-lah saya menjadi dirigen dari atas bukit, sementara teman-teman berada di bawah. Suasana pun jadi lucu saat itu karena gerakan tangan saya tidak nyambung dengan lagunya," ujar pemain berusia 21 tahun tersebut.
Selesai menceritakan kenangannya, Yanto mengungkapkan harapannya dari peringatan kemerdekaan Indonesia khususnya di sepak bola.
"Bagi saya kemerdekaan dalam bidang sepak bola adalah bermain tanpa mafia dan pengaturan skor. Gaji lancar terus dan sepak bola tidak setop seperti beberapa waktu lalu," harapnya.
Yanto pun berharap bisa terpilih untuk memperkuat timnas Indonesia di Piala AFF 2016. Dia sedang mengikuti seleksi timnas tahap kedua yang mulai digelar dari Selasa (16/8/2016) hingga Rabu.
"Perasaan senang dan bangga. Namun, harus semangat juga. Senang bersama teman-teman yang bagus dan senior-senior juga. Ini merupakan satu pengalaman berharga," tuturnya.