TRIBUNNEWS.COM - Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bisa memahami situasi yang membuat PSSI belum bisa menggelar kompetisi resmi.
Hingga tiga bulan setelah sanksi FIFA untuk PSSI dicabut, induk organisasi cabang olahraga sepak bola di Tanah Air itu belum bisa menggelar kompetisi yang diakui dunia.
Menurut Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot Sulistiantoro Dewa Broto, kepada Harian Super Ball, PSSI bisa menyelenggarakan kompetisi resmi akibat tengah fokus dengan persiapan menggelar kongres pemilihan pengurus baru pada 17 Oktober 2016.
"Kami memahami kalau PSSI belum menyelenggarakan kompetisi resmi, karena mungkin terlalu sibuk dengan persiapan kongres tanggal 17 Oktober 2016. Itu bisa kami pahami, karena posisinya sangat krusial, pergantian pimpinan," ujar Gatot.
PSSI akan menggelar kongres pemilihan ketua umum, wakil ketua umum, dan semua anggota komite eksekutif di Makassar, Sulawesi Utara, 17 Oktober 2016.
Sebanyak empat orang telah mengembalikan formulir pendaftaran pengurus PSSI, yakni dua orang sebagai bakal calon ketua umum dan dua sisanya sebagai bakal calon wakil ketua umum.
Gatot, yang juga Deputi IV bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, menegaskan, pihaknya menunggu PSSI siap untuk memutar kompetisi resmi yang biasanya diselenggarakan oleh PT Liga Indonesia itu.
"Kami menunggu PSSI, tidak mungkin kami gelar kompetisi, nanti dibilang intervensi," ujarnya.
Anggota Komite Eksekutif PSSI Bidang Kompetisi, Tony Apriliani, menyatakan telah memerintahkan PT Liga Indonesia untuk segera memutar kompetisi resmi. Perintah itu merupakan bagian dari tugas PSSI setelah bebas dari sanksi FIFA.
"Komite Eksekutif PSSI sudah memerintahkan PT Liga Indonesia untuk memutar kembali kompetisi resmi, tetapi sampai sekarang belum juga diselenggarakan," ujarnya.
Berita Ini Juga Dimuat di Hanya di HARIAN SUPER BALL, Selasa (30/8/2016)