TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persija Jakarta resmi menunjuk Muhammad Zein Al Haddad menjadi pelatih barunya untuk melanjutkan perjuangannya pada kompetisi Indonesia Soccer Championship A 2016.
Pelatih yang akrab disapa Mamak itu sempat melatih Deltras Sidoarjo pada musim 2009.
Kala itu, tim berjuluk The Lobsters tersebut memang terseok-seok pada kompetisi Liga Super Indonesia (LSI), namun Deltras bisa bangkit pada turnamen Copa Indonesia (Copa Dji Sam Soe) tahun 2009.
Di bawah asuhan Mamak, Deltras menjadi tim yang berbahaya dalam turnamen Copa Indonesia dengan meraih peringkat ketiga di akhir turnamen.
Bahkan pada tahun itu, pelatih berambut ikal tersebut bersama Deltras mengalahkan Persija di babak semifinal.
Klub berjuluk Macan Kemayoran itu yang masih dilatih Danurwindo harus pupus untuk melaju ke final Copa Indonesia.
Meski pun hanya meraih peringkat ketiga Copa Indonesia, Mamak menyabet predikat pelatih terbaik dalam turnamen tersebut.
Selain Mamak, empat pemain Deltras juga menerima Anugerah Bintang Emas Copa Indonesia tahun 2009.
Yakni, Danilo Fernando (gelandang terbaik), Saifudin (kiper terbaik), Christian Rene Martinez (penyelamatan terbaik), dan Edesio Sergio Junior (gol terbaik).
Setelah bersama Deltras, Mamak memutuskan untuk berlabuh ke Manado United pada tahun berikutnya.
Mamak juga sempat menambah ilmu kepelatihannya dengan mengikuti trial bersama klub Malaysia, Johor, yang saat itu dilatih oleh Fandi Ahmad.
Di sana ia hanya belajar sekitar 1,5 bulan dan sekaligus belajar menjadi manajemen klub profesional.
Mamak adalah salah satu pelatih potensial yang dimiliki Indonesia.
Pelatih yang memiliki lisensi kepelatihan A AFC itu sempat menjabat sebagai Asisten Pelatih Timnas U-23 tahun 2013 dengan membantu Aji Santoso sebagai pelatih kepala.
Bersama Timnas, Mamak juga sempat mengenal Sutanto Tan yang saat ini merupakan pemain Persija.
Sementara itu, dalam karir menjadi pemain sepak bola, pria yang juga terdaftar dalam atlet keturunan Arab itu menjadi tumpuan utama klub legendaris Niac Mitra Surabaya.