Laporan Wartawan Harian Super Ball, Sigit Nugroho
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pelatih Barito Putera, Mundari Karya meminta pengertian terhadap suporter Barito Putera, Barito Mania, terkait prestasi sementara yang diperoleh di Indonesia Soccer Championship A (ISC A) 2016.
Mundari mengatakan, dirinya membentuk tim bukan hanya untuk ISC A semata, melainkan untuk memperoleh prestasi terbaik di kompetisi resmi tahun depan.
"Saya meminta pengertian dari suporter dan masyarakat Banjarmasin. Prestasi tidak bisa dicapai secara instan. Konflik sepakbola kemarin membuat seluruh tim termasuk Barito vakum. Oleh karena itu, kami memanfaatkan ISC A untuk mematangkan tim agar bisa lebih berprestasi di kompetisi resmi tahun depan. Targetnya bukan di ISC A tetapi kompetisi resmi mendatang," kata Mundari kepada Harian Super Ball, Senin (12/9/2016).
Mundari meminta dukungan dari seluruh suporter dan masyarakat Banjarmasin.
"Saya bisa mengerti aspirasi dari para pendukung Barito. Itu menandakan mereka sayang dan perduli terhadap Barito. Namun perlu diingat saat ini Barito sedang berusaha keras untuk menciptakan tim yang bisa bersaing. Kami ingin mengembalikan nama besar Barito. Kami juga ingin membawa Barito sebagai juara di kompetisi resmi tahun depan," tutur Mundari.
Keterangan itu dikeluarkan Mundari terkait desakan dari Barito MANIA AGAR Mundari mundur dari jabatannya menyusul kekalahan tipis 1-0 dari tim Mitra Kukar pada 3 September 2016.
Sorak “Mundari Karya Dibuang Saja” terus bergemuruh di dalam Stadion 17 Mei Banjarmasin menjelang laga babak kedua berakhir.
Usai laga yang dimenangi oleh tim asal Kutai Kartanegara itu, ribuan suporter Barito Mania yang tak puas atas penampilan Rizky Rizaldi Pora berkumpul di depan stadion. Mereka meneriakkan yel-yel menuntut Mundari Karya dipecat.
Suporter bahkan menggedor-gedor kaca ruangan konferensi pers ketika melihat Mundari Karya tatap muka dengan wartawan.
Polisi pun lekas membikin pagar betis untuk mengamankan pemain dan ofisial kedua tim saat menuju bus.