TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Bernhard Limbong, salah satu kandidat Exco PSSI 2016-2021, menyerukan agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebaiknya ikut berperan dalam gelaran Kongres PSSI yang akan diadakan dalam waktu dekat.
"Saya kira KPK bisa ikut berperan agar calon-calon pengurus PSSI nanti tidak melakukan hal-hal yang melanggar kode etik," ungkap Bernhard Limbong, Kamis (15/9) sore di Jakarta.
Soal perlunya KPK turun tangan di Kongres PSSI dikait-kaitkan dengan adanya kecenderungan 'permainan uang' dalam kongres untuk memilih sebanyak 15 Exco PSSI periode 2016-2021.
Ke-15 Exco PSSI tersebut akan ditentukan pada Kongres Pemilihan yang akan digelar di Makassar, Sulsel, 17 Oktober mendatang.
Keseluruhan Exco PSSI 2016-2021 ini akan dipilih dari delapan kandidat ketua umum, 17 wakil ketua umum, dan 57 anggota. Pemilihan akan dilakukan oleh 107 pemilik suara atau voters PSSI.
"Kalau Kongres PSSI benar-benar ingin bersih saya kira perlu ada KPK di sana," kata Limbong, yang menjadi kandidat untuk posisi ketum, waketum dan anggota Exco.
Mengenai kepastian tempat penyelenggaraan Kongres, Bernhard Limbong menyatakan bahwa pada prinsipnya ia tidak mempermasalahkannya.
Kendati demikian, katanya, mendengarkan saran pemerintah tentu tidak ada salahnya. PSSI sudah sejak pertengahan Agustus lalu memutuskan Kongres Pemilihan ini digelar di Makassar.
Namun, pada 9 September Menpora Imam Nahrawi membalas surat PSSI dengan merekomendasikan Yogyakarta.