Laporan Wartawan Tribun Jateng, Muhamad Alfi M
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Tim sepak bola Jawa Tengah harus mengakui strategi Kalimantan Selatan di laga pembuka babak delapan besar Grup E di Stadion Patriot, Bekasi, Selasa (20/9/2016) malam.
Soni Setiawan dkk menyerah kalah 0-1, lewat gol tandukan winger Kalsel, Nazahrul Fahmi di menit ke-48.
Hasil ini membuat Jateng berada di peringkat keempat Grup E. Sementara Kalsel memuncaki klasemen sementara dengan perolehan tiga poin.
Adapun peringkat kedua dan ketiga diraih Papua serta Sumatra Selatan yang bermain imbang 1-1 di laga sebelumnya.
Babak pertama pertandingan yang dipimpin wasit Sukoco itu sejak awal bertempo tinggi. Kedua tim saling membuat peluang.
Peluang pertama diperoleh gelandang Kalsel, Paulo Sitanggang di menit ke-15. Bola placing mantan pemain timnas U-19 era Indra Sjafri ini mudah saja ditangkap kiper Feri Bagus karena lemah meski sudah berhadapan satu lawan satu.
Selang tiga menit, tepatnya di menit ke-18 Jateng gantian memperoleh peluang. Sepakan bebas Rio Saputra dari luar kotak penalti tipis di atas tiang gawang Rangga Pratama.
Kembali serangan balasan datang dari M. Rafiudin dkk. Lewat sebuah counter attack, Fahmi memperoleh peluang. Kembali Feri Bagus bermain gemilang dengan menepis bola sepak pemain nomor 96 tersebut.
Takhanya itu, Kalsel kembali dapat peluang dari Paulo. Sayang pemain satu ini kembali sia-siakan peluang dengan menembak bola tinggi di udara. Skor pun bertahan hingga turun minum.
Diawal babak kedua Kalsel masih mendominasi. Alhasil dimenit ke-48 lewat sebuah corner kick, Fahmi bisa memanfaatkan bola yang meluncur deras.
Berada di balik badan bek Jateng Haudi Abdillah, pemain mungil ini secara cerdik menyundul bola yang gagal diantisipasi pemain PSCS Cilacap itu. Gol 0-1 untuk keunggulan Kalsel.
Selepas gol ini serangan berbalik didominasi Jateng.
Sekitar lima peluang emas diperoleh, masing-masing Septian David, Ardianto Agung, Sholikul Islam, Heru Stiawan dan Kukuh Pramuyudha.
Sayang, tendangan masih banyak melebar maupun bisa diamankan Rangga.
Pelatih Jateng, Anjar Jambore Widodo pun melakukan pergantian pemain dengan skema menyerang. Ketertinggalan 0-1 tidak mampu disamakan oleh provinsi ini hingga peluit panjang dibunyikan.
"Lagi-lagi penyelesaian akhir tidak bisa diselesaikan secara baik. Mereka membangun serang suda benar. Hanya kurang beruntung dan tenang di muka gawang," ujar Anjar.
"Sebaliknya Kalsel hanya andalkan serangan balik, dapat set piece gol. Memang beginilah sepak bola."
Lawan Papua di laga kedua, Jateng berjanji akan tampil menyerang. Satu hari rehat akan dimanfaatkan untuk latihan penyelesaian akhir.
"Kami mau tak mau harus menyerang habis-habisan lawan Papua. Kami tak mau kehilangan poin lagi," imbuhnya.
Sementara pelatih Kalsel Mundari Karya bersyukur. Startegi serangan baliknya bisa berjalan.
"Ya, kami menang lagi dan menang lagi. Saya memuji permainan anak-anak sesuai apa yang saya inginkan. Menang lawan Jateng modal yang bagus di delapan besar," kata Mundari Karya. (*)