TRIBUNNEWS.COM - Kelompok 85 (K 85) mengisyaratkan tidak hadir dalam Kongres Pemilihan Ketua Umum PSSI di Makassar, 17 Oktober mendatang.
Alasannya, karena PSSI tidak mendengarkan rekomendasi pemerintah.
Suasana panas menjelang pelaksanaan kongres pemilihan Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, dan kepengurusan PSSI periode 2016-2020 di Makassar pada 17 Oktober 2016 terus bergulir.
Kelompok voters atau pemilik suara yang tergabung dalam K 85, mengancam tidak akan menghadiri kongres dengan dalih PSSI tidak mendengarkan rekomendasi pemerintah.
Seperti diketahui, pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) meminta lokasi kongres digelar di Yogyakarta.
Namun, PSSI berkeras tetap dilakukan di Makassar karena sesuai hasil KLB di Mercure Hotel, Jakarta Utara, Agustus lalu.
Keputusan ini dihasilkan setelah K 85 menggelar konsolidasi di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (20/9/2016).
Dalam pertemuan itu, kelompok yang diketuai Pangkrostad Letjen TNI Edy Rahmayadi ini, tetap konsisten mendukung pemerintah menggelar kongres PSSI di Yogyakarta.
"Hasil rapat kemarin, kalau kongres tetap di Makassar, K 85 tidak akan berangkat," ujar Deputi Humas K 85, GH Sutejo.
Menurut dia, rapat konsolidasi itu dihadiri oleh 87 voters dan semuanya sepakat "Kira-kira kalau kami tidak berangkat, jadi tidak kongres? Enggak kan. Seperti halnya waktu kongres di Balikpapan kan seperti itu juga," ujarnya.
Baca Selengkapnya Hanya di KORAN SUPER BALL, KAMIS (22/9/2016)