TRIBUNNEWS.COM - Persela Lamongan tidak jadi menggunakan Stadion Brawijaya sebagai venue partai kandang menjamu Semen Padang dalam lanjutan Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016 putaran kedua, Sabtu (08/10/16).
Hal itu setelah manajemen Persik Kediri -pemilik markas- membatalkan kesepakatan dengan alasan satu permintaan panpel pertandingan Persela yang berkaitan dengan sponsor tak dapat dipenuhi.
''Saya baru saja mendapat konfirmasi permintaan kami untuk menutup tulisan sponsor salah satu perusahaan rokok di bagian tribun dan lain-lain, tidak dapat dipenuhi. Sponsor itu ternyata bagian dari kerjasama pihak pengelola stadion Brawijaya dengan perusahaan rokok,'' kata ketua panpel pertandingan Persela, Muhajir dilansir situs resmi klub.
Mengacu pada regulasi setiap klub wajib mematuhi instruksi PT GTS terkait area eksklusif komersial.
Jika dilanggar akan dikenakan sanksi berupa denda sebesar 50 juta rupiah.
''Tujuan kami menutupi sponsor perusahaan rokok itu mengacu pada regulasi, yakni tidak ada sponsor lain selain sponsor klub dan sponsor dari PT GTS selaku penyelenggara,'' imbuh Muhajir.
Panpel Persela juga beralasan pembatalan akibat lampu penerangan stadion Brawijaya kurang memenuhi persyaratan, dan akses pintu masuk menuju stadion sedang direnovasi.
Menurut laporan opsi lainnya yakni Stadion Gajayana Malang dan Stadion Wilis Madiun.
Seperti diketahui, Persela Lamongan sementara kehilangan stadion Surajaya yang akan direvitalisasi.
Pemerintah Kota (Pemkot) Lamongan berencana merevitalisasi sarana dan prasarana yang ada di Stadion Surajaya.
Mereka akan melakukan perbaikan di sektor sentel ban atau lintasan atletik.
Itu artinya, Persela yang saat ini berlaga di ajang TSC 2016, tidak akan dapat menggunakan Stadion Surajaya sebagai home base saat menjamu lawan-lawannya, sampai dengan Desember 2016.