TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelatih Persela Lamongan U-21, Didik Ludiyanto bertekad menjuarai turnamen Indonesia Soccer Championship A (ISC A) U-21 2016.
Gelar juara yang diincar Laskar Joko Tingkir muda untuk mengobati 'luka' buruknya prestasi yang didapat Persela Lamongan senior yang sedang bertarung di ISC A 2016.
Saat ini Persela Lamongan senior terpuruk di dasar klasemen sementara di posisi 18 dengan 16 poin dari 20 kali main.
Sedangkan Persela Lamongan U-21 menjadi juara grup 2 dengan 13 poin dari lima laga pada klasemen sementara.
"Hasil yang diperoleh anak-anak cukup bagus. Dari lima pertandingan, kami mendapatkan empat kemenangan dan satu draw. Saya, pemain, dan manajemen berharap Persela U-21 bisa dapat hasil yang lebih baik di lima pertandingan berikutnya. Kami akan berusaha untuk mengulang kesuksesan saat menjadi juara di Liga Super Indonesia U-21 pada 2012/2013," kata Diidk kepada Harian Super Ball.
Didik berujar, hasil yang cukup memuaskan dari Persela U-21 sekaligus untuk mengobati luka karena Persela senior tidak memperoleh hasil positip.
"Hasil ini sekaligus untuk mengobati luka LA Mania. Tetapi untuk mendapatkan hasil yang membanggakan, seluruh pemain Persela U-21 harus bekerja keras dan terus membenahi segala kekurangan. Jangan puas dulu dengan hasil yang didapat sekarang, karena pertandingan masih ada. Target awal adalah lancar lolos ke babak delapan besar," ujar Didik.
Didik pun berusaha membenahi tim dengan memaksimalkan masa jeda ini dengan menggelar latihan rutin.
"Kami memulai latihan pada 20 September 2016, setelah libur tiga hari. Bahkan kami baru melakukan uji coba pada 24 September 2016 dengan Persija Sidoarjo. Hasilnya kami imbang 1-1. Kami tidak memikirkan hasil, tetapi lebih dalam usaha menjaga atmosfer pertandingan," ucap Didik.
Didik menuturkan, jika anak asuhnya berhasil mendapatkan tiga kali kemenangan, peluang untuk lolos ke babak delapan besar akan sangat terbuka.
"Tiga kemenangan menjadi tiket kami ke babak berikutnya. Maka, kami berusaha untuk menjaga tren positip ini supaya perjalanan kami selanjutnya makin baik. Saya sedang dalam pemantapan tim sebelum berangkat ke Malang untuk menghadapi tuan rumah, Arema U-21 pada 30 September 2016. Dengan membawa 18 pemain, kami bertekad mendapatkan poin di laga nanti," tutur Didik.
Pria yang biasa menjadi asisten pelatih Persela Lamongan itu, menjelaskan, dirinya terus 'menggenjot' performa Persela U-21 dengan membenahi segala kekurangan.
"Saya akan berusaha untuk membenahi masa transisi dari menyerang ke bertahan dan sebaliknya. Kesalahan-kesalahan elementer seperti salah umpan atau passing harus dihilangkan. Pemain jangan terburu-buru dalam memanfaatkan peluang. Laga menghadapi Arema akan menjadi pertandingan yang tidak mudah, karena mereka didukung suporter. Tetapi kami tidak gentar dan tetap main dengan gaya menyerang yang cepat. Bermain tidak perlu cantik, tetapi yang lebih penting adalah hasilnya," jelas Didik.