News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kualifikasi Piala Dunia 2018

Austria vs Wales: Garansi Gareth Bale

Editor: Husein Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemain bintang timnas Wales, Gareth Bale selebrasi gol.

TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Timnas Wales, Chris Coleman, optimistis Gareth Bale akan kembali menunjukkan performa terbaik saat menghadapi Austria di Ernst Happel Stadion, Jumat (7/10) dinihari.

Di level klub, musim ini Bale punya motivasi khusus membawa Real Madrid kembali menjadi juara Liga Champions. Selain untuk menyamai rekor AC Milan sebagai tim terakhir yang mampu memenangi kompetisi tertinggi antarklub Eropa dalam dua musim secara beruntun pada 1988/1989 dan 1989/1990, motivasi Bale juga berlipat karena final Liga Champions musim ini akan digelar di kampung halamannya di Stadion Cardiff’s Millennium.

"Bale merupakan bocah asli Cardiff. Bagi dia, bermain di final di Cardiff dan memenangkannya untuk kali ketiga akan luar biasa. Cardiff akan jadi insentif tersendiri baginya. Ia akan sangat termotivasi begitu tahu final akan digelar di sini," tutur Coleman pada Express.

Meningkatnya motivasi Bale itu bisa dilihat dari performanya di Bernabeu yang tengah kinclong. Di kompetisi La Liga, Bale sudah mencetak tiga gol plus satu assist. Bandingkan dengan Cristiano Ronaldo yang baru mencetak satu gol atau Karim Benzena dengan dua gol.

Performa apik Bale bersama "Los Blancos" itulah yang menurut Coleman akan berimpas pada penampilannya bersama Wales. "Saya percaya hal itu akan berimbas pada performa Bale bersama Wales. Ia senang bergabung dengan timnas dan bermain di rumahnya sendiri. Itulah jaminan Bale," kata Coleman.

Sebagai semifinalis Piala Eropa 2016, Wales diunggulkan bisa melewati kualifikasi Piala Dunia 2018 zona UEFA grup D. Di laga perdana sebulan lalu, "The Dragons" berhasil menjinakkan tuan rumah Moldova 0-4. Sementara Austria yang akan menjadi lawan mereka dinihari nanti, juga meraih tiga poin dengan mengalahkan tuan rumah Georgia 1-2.

Bale sendiri sudah tampil 63 kali bersama Wales di ajang internasional dan menyumbang 24 gol. Ia juga berjasa mengantar negaranya lolos hingga ke semifinal Piala Eropa 2016, sebelum kalah 0-2 dari Portugal yang kemudian menjadi juaranya. Sementara di perhelatan Piala Dunia, Wales absen sejak 1958.

Melihat lawan-lawan mereka di grup D, peluang Bale dkk lolos ke putaran final Piala Dunia 2018 di Rusia sangat besar. Selain Austria, Moldova, dan Georgia, juga ada Republik Irlandia dan Serbia.

Austria sendiri di Piala Eropa 2016 lalu sempat dijagokan menjadi kuda hitam. Namun mereka kemudian tak bisa memenuhi ekspetasi tersebut dan harus tersingkir di babak penyisihan grup. Berbanding terbalik dengan Wales yang tampil ciamik hingga menembus semifinal.

Namun demikian, Gareth Bale dkk jelas tidak boleh memandang sebelah mata kekuatan tim asuhan Marcelo Koller itu. Meski gagal di putaran final, namun saat kualifikasi Piala Eropa 2016 Austria menjadi salah satu tim yang tak terkalahkan. Hanya satu kali mereka ditahan imbang Swedia di laga perdana, setelah itu David Alaba dkk menyapu bersih 9 laga berikutnya. Catatan sembilan kemenangan dan satu hasil imbang itu menjadi kualifikasi paling sukses selama keikutsertaan Austria.

Austria juga punya pemain berbahaya yang tak pantas diremehkan. Sebut saja misalnya David Alaba, pemain serba bisa asal Bayern Munchen yang bisa bermain di berbagai posisi. Atau striker Marko Arnautovic yang kini bermain di Stoke City, serta pemain sayap Martin Harnik yang kini membela klub Bundesliga, Hannover 96.

Di sisi lain Wales justru harus kehilangan beberapa pemain kuncinya. Salah satunya Aaron Ramsey. Di Piala Eropa 2016, Ramsey menjadi pemain penting Wales. Dia mampu menjadi pembeda saat Gareth Bale atau Hal Robson-Kanu mengalami deadlock.

Absennya Ramsey yang mengalami cedera tentu menjadi masalah besar untuk skuat Chris Coleman. Visi dan teknik bermainnya akan dirindukan ketika dia harus absen untuk beberapa laga ke depan. "Saya jelas kecewa karena kami harus bermain tanpa dia," kata Coleman.

"Apakah cedera ini akan berpengaruh saat dia kembali. Tak ada yang tahu. Ini adalah kekecewaan besar. Bermain tanpanya pada 30 persen laga kualifikasi sangatlah berat," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini