TRIBUNNEWS.COM - Diego Costa seperti telah dilahirkan kembali. Melempem bersama Chelsea musim lalu yang membuatnya tak dipanggil timnas Spanyol ke Piala Eropa 2016, kini sang bomber kembali moncer.
Enam gol yang dikemasnya dari tujuh laga untuk The Blues menjadi bukti striker kelahiran Brasil berusia 27 tahun ini sudah kembali tajam.
Pelatih anyar Spanyol, Julen Lopetegui memanggilnya masuk tim saat uji coba kontra Belgia 1 September lalu. Posisinya dalam laga yang dimenangkan Italia 2-0 itu masih sebagai pengganti Alvaro Morata yang menjadi starter.
Di laga pertama kualifikasi Piala Dunia (PD) 2018 grup G melawan Liechtenstein (5/9), Costa dipercaya menjadi starter. Dan ia tampil beringas dengan mencetak dua gol, keduanya lewat sundulan saat tim Matador menang telak 8-0.
Tapi kemampuan sesungguhnya Costa baru akan teruji saat La Furia Roja bertemu rival beratnya, Italia dalam matchday ke-2 kualifikasi PD 2018 di Stadion Juventus, Turin, Jumat (7/10) dini hari.
Kemampuan Costa saat berbaju Spanyol memang masih tanda tanya besar. Dari 12 kali berlaga, ia baru mencetak tiga gol. Itu pun hanya ke tim yang terbilang lemah yakni Liechtenstein, dan ke gawang Luksemburg dua tahun lalu.
Costa pun bertekad untuk membuktikan kemampuannya. "Saya ingin menunjukkan bahwa Julen Lopetegui tak salah memilih saya. Ia telah membuat saya kembali percaya diri, sama seperti yang dilakukan Vicente de Bosque beberapa tahun lalu," ujarnya.
"Saya seperti mengawali lagi era baru di bawah Lopetegui. Saya akan berlatih lebih keras lagi untuk memberikan yang terbaik," ujarnya berjanji.
Spanyol, dan Italia menjadi tim favorit untuk lolos dari grup G yang dihuni juga oleh Albania, Macedonia, Israel, dan Liechtenstein. Hanya juara grup yang bisa lolos langsung ke Rusia, sedang runner-up akan diadu lagi dalam babak play-off.
Matador menjalani big match ini dengan catatan gemilang, yakni tak pernah kalah di babak kualifikasi Piala Dunia sejak Maret 1993 ketika mereka ditekuk Denmark.
Tapi lawan yang dihadapinya kini adalah tim yang menyingkirkan mereka di Piala Eropa 2016. Di babak 16 besar saat itu, La Furia Roja rontok di tangan tim Azzurri 0-2 lewat gol Giorgio Chielini, dan Graziano Pelle.
Terlebih lagi, sejarah selalu memihak Italia saat menjamu tim Spanyol. Dari 20 kali pertemuan di Italia, tim Azzurri tak pernah kalah sejak 1920 lalu.
Italia yang kini ditukangi Giampiero Ventura -menggantikan Antonio Conte usai Piala Eropa lalu -- mengalahkan Israel 3-1 di laga perdana penyisihan grup G.
Sama seperti Conte, Ventura juga mengusung formasi 3-5-2. Hanya saja, di laga ini mereka kehilangan bek senior, Giorgio Chiellini, yang terkena hukuman larangan bertanding. Posisinya akan digantikan bek AC MIlan, Alessio Romagnoli yang juga baru pulih dari cedera.
Di lini tengah, Ventura kemungkinan memasang Daniele De Rossi sebagai playmaker, dengan Alessandro Florenzi, dan Mattia De Sciglio akan bermain di posisi sayap. Sedang Marco Parolo, dan Jack Bonaventura akan berperan sebagai gelandang bertahan. Di lini depan, Eder, dan Graziano Pellè menjadi favorit sebagai starter.