TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memasuki tahun ketiga Kaukus Anak Gawang mengajak Yayasan Citra Raga Selaras untuk mendorong sepak bola wanita Indonesia lebih agresif.
Menyambut tahun 2017, event reguler Bengawan Cup II 2016 penutup tahun siap kembali digulirkan.
Kembali terpusat di Stadion R Maladi Sriwedari, Solo, dari 25-31 Desember mendatang, bukan hanya turnamen, pertemuan dengan member membahas program 2017 juga akan dimatangkan.
Kaukus Anak Gawang merupakan gerakan social mendorong sepak bola wanita di daerah muncul kepermukaan. Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, lima kantong wadah sepak bola wanita telah telah di bentuk.
Bukan hanya membentuk kantong-kantong wadah aktualiasi bagi pemain putri di beberapa daerah, beberapa bangunan jaringan dengan stakeholder terkait juga terus dikokohkan guna meminalisir ada komunitas yang tercecer.
Tidak berhenti membuat kantong baru dan membangun ikatan dengan beberapa klub sepak bola wanita yang sudah eksis, kampanye pembina beberapa klub Liga Indonesia juga terus dikampanyekan.
Berkesempatan melakukan audiensi dengan Imam Nahrawi, Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menpora), di kantor yang terletak di bilangan Senayan, Jakarta, Kamis (14/10), mendapat respon positif.
Terlebih dalam proses kampanye ke depan, Kaukus Anak Gawang sudah resmi melebur bersama Yayasan Citra Raga Selaras. Selain lewat event dan gandakan kantong wadah pemain di daerah, dimensi eksternal mulai disentuh.
"Ini sudah tepat, Negara ini butuh Inovasi, ide-ide kreatif seperti ini. Sepak bola wanita bukan hal yang tabu, dan ini harus dijalankan untuk bisa melahirkan prestasi bagi Indonesia nantinya," kata Imam Nahrawi.
Sedang terkait dimensi internal, bukan hanya mulai menjajaki kemungkinan bekerja sama dengan pihak-pihak di luar negeri, dimensi di luar lapangan terkait figur wanita harus cantik luar dalam juga mulai menjadi perhantian.
“Kebetulan kami sempat berkomunikasi dengan relasi kami di Malaysia. Kebetulan, kemarin kami habis bertemu dengan kedutaan Argentina, respon positif, bahkan duta besar sempat menyampaikan niat ingin datang ke Solo nanti,” ujar Esty Puju Lestari, Presiden Yayasan Citra Raga Selaras.
Bukan hanya beberapa program jangka panjang yang terus dimatangkan, terkait pelaksanaan Bengawan Cup II 2016, ada banyak perubahan konsep acara dibandingkan pelaksanaan tahun pertama.
“Yang sama, klub peserta mendapat fasilitas sama seperti tahun lalu, dari transportasi, akomodasi, hingga konsumsi, bahkan kebutuhan lain juga kami sediakan. Tahun kemarin tiga tim, sekarang empat, dan berpeluang bertambah. Sedang yang beda, kami akan bekerja sama dengan salah satu sponsor yang akan memberi workshop Make up dan fashion, dengan salah satu relasi make up artist. Ada juga soal Kepribadian, Image building dan table manner, kan walau main bola, harus tetep cantik dong,” papar Esty.
Selain beberapa konsep yang masih terus dimatangkan, yang terpenting dalam rentetan program Bengawan Cup 2016 mendatang, ada forum silahturami. Bukan hanya melibatkan klub dan pemain yang hadir, beberapa delegasi klub juga diundang.
“Dalam rentan tiga tahun kami berjalan, saat ini kami memiliki koordinator di beberapa daerah. Dari Jember, Solo, Sukabumi, Yogyakarta, sedang di Sumatera kami juga sudah ada hingga Nanggroë Aceh Darussalam,” ujar Wijang Kinanjar, Koordinator zona Kaukus Anak Gawang.
Sedang untuk Bengawan Cup II 2016, empat klub yang sudah dipastikan adalah Putri Mataram sebagai juara bertahan, Putri Surakarta sebagai tuan rumah, Garda Siliwangi FC Sukabumi, dan Kartini Persijap Jepara.