Laporan Wartawan SuperBall.id, Dimas Wahyu Indrajaya
TRIBUNNEWS.COM, MILAN - Meski menjabat kapten tim, Mauro Icardi, kini malah menjadi musuh besar fans Inter Milan.
Hal itu terungkap usai ia menerbitkan buku autobiografi yang berisikan uneg-unegnya yang kontroversial mengenai fansĀ Inter.
Di dalam buku tersebut pemain Argentina itu menceritakan kekecewaannya pada fans atas kejadian tahun lalu.
Kembali melihat pada Februari 2015, Inter Milan saat itu takluk oleh Sassuolo dengan skor 1-3.
Usai laga, seorang anak kecil meminta jersey pada Icardi.
Sontak ia langsung memberikannya.
Namun fans yang kecewa dengan penampilan Icardi dkk malah melempar balik jersey pemberiannya itu.
Icardi dan Freddy Guarin pun kesal sehingga Andrea Ranocchia harus menenangkannya.
"Saya marah karena bermain hanya sedikit. Fans meminta saya untuk menepi. Saya memberanikan diri untuk berhadapan dengan mereka ditemani Guarin."
"Saya mendekat, dan menerima caci maki dan perkataan kasar yang bermacam-macam. Ada anak kecil yang menempel di net pembatas meminta jersey saya."
"Melihat usianya mengingatkannya pada anak saya. Saya lepas jersey beserta celana dan melemparnya sebagai hadiah. Ia seperti berada di langit ketujuh dan saya senang melihatnya."
"Pada saat itu juga ultras melompat kearahnya mengambil jersey tersebut dan melempar balik ke arah saya. Di sinilah saya mulai berkata kasar: 'sialan, kalian pikih hebat berakting arogan pada anak kecil di tribun penonton?"
"Di ruang loker pemain saya mengklaim diri iniĀ sebagai pahlawan, karena tidak ada seorangpun yang bisa tahan berhadapan dengan pemimpin dari fans itu," ujar menurut versi Icardi.
Dalam buku yang ia buat, Icardi juga menantang para fans untuk saling berhadapan dan siap mengontak kriminal Argentina yang siap untuk membunuh mereka.
"Saya siap berhadapan satu-satu dengan mereka. Ada berapa sih mereka? 50, 100, 200?"
"Ok, rekam pesan saya dan biarkan mereka mendengar: 'Saya akan bawa 100 kriminal dari Argentina yang akan membunuh mereka, lihat saja nanti'," ancam Icardi.
Penuturan fans di tribun utara juga tak kalah heboh.
"Ia bilang ingin membantu anak kecil, lalu menciptakan insiden yang sepertinya tidak pernah terjadi dan membuatnya superior."
"Kau sudah habis menurut kami. Lepas ban kapten itu, badut! Ya, inilah tuntutan kami," kata mereka.
Para ultras, fans garis keras, juga serupa kala Inter Milan dikalahkan Cagliari 1-2 di kandang sendiri pada Minggu (16/10/2016).
"Kau menggunakan alasan menolong anak kecil untuk membuat kami terlihat buruk. Kau bukan seorang pria sejati, bukan kapten, kau hanya seorang pecundang," jelas yang tertulis pada spanduk yang dibentangkan fans Inter di Stadion Giuseppe Meazza pada laga itu.
Pemain jebolan akademi Barcelona menjadi sorotan pada laga tersebut karena gagal mengeksekusi penalti pada menit 26.
Sebelum menendang bola fans Inter bahkan menyoraki dirinya.
Pahit bagi Icardi karena para fans justru bersorak kegirangan usai tendangannya melenceng dari gawang yang dijaga Marco Storari.
Imbasnya fans kembali mencemoohnya.
Usai laga fans Inter kembali membentangkan spanduk bertuliskan: '100 gol dan 100 trofi tidak akan menampik kalau dirimu hanyalah seorang pecundang!'.
Javier Zanetti selaku legenda Inter, mantan kapten, dan wakil presiden akan mempertimbangkan mencopot jabatan kapten dari kompatriotnya itu.
"Akankah kami menanggapinya? sayangnya, ya," ujar Zanetti dilansir dari Mediaset.
"Kami akan membicarakan pencopotan ban kapten ini beberapa hari mendatang, tetapi masalah ini tidak hanya untuk Icardi semata, tetapi setiap elemen yang membentuk klub ini."
Yang terbaru Ultras Inter membentangkan spanduk di luar rumah sang striker.
"Kami di sini, beri tahu pada kami bila teman Argentinamu datang," tulis spanduk itu. (*)