TRIBUNNEWS.COM - Taktik Vincenzo Montella akan kembali diuji saat AC Milan bertamu ke markas Genoa di stadion Luigi Ferraris, Rabu (26/10) dini hari WIB. Laga melawan Il Grifone dianggap tak kalah pentingnya bagi Milan seperti duel melawan Juventus.
Milan kini tengah menjadi sorotan usai menaklukkan Juventus 1-0 di stadion San Siro akhir pekan lalu. Gol tunggal Manuel Locatelli dan dianulirnya gol Miralem Pjanic membuat Rossoneri menduduki peringkat ketiga klasemen sementara Serie A. Milan berpeluang menjadi pemuncak klasemen, dengan syarat mampu menang melawan Genoa dan dua rival utamanya yakni Juventus dan AS Roma tersandung di pekan ke-10.
Montella pun mengingatkan anak asuhnya agar jangan terlalu lama terbawa euforia kemenangan melawan Juventus. Menurutnya duel melawan Genoa akan menunjukkan sampai di mana level Milan saat ini.
"Pertandingan melawan Genoa akan lebih penting bagiku ketimbang melawan Juventus. Laga itu akan menunjukkan sudah sampai di mana kami. Sampai sebulan yang lalu, semua orang mengatakan Juventus tak terkalahkan. Mereka tim yang sangat kuat dan akan berjuang untuk trofi Liga Champions. Mereka memiliki pemain berkualitas dan butuh konsentrasi serta pengorbanan untuk mencapai level mereka," ujar Montella seperti dilansir digisport.ro.
"Kami punya hak merayakan kemenangan ini. Tapi mulai besok, kami harus mengalihkan perhatian untuk pertandingan selanjutnya," sambungnya.
Pada awal musim ini, banyak yang meragukan kemampuan Montella meramu taktik sebagai pelatih anyar Milan. Apalagi dalam tiga laga awal, tim besutan Montella hanya mengantungi satu kemenangan dan menelan dua kekalahan. Namun kekalahan melawan Udinese menjadi titik balik bagi Montella. Setelahnya ia mampu membawa Milan menang 0-1 atas Sampdoria, membungkam Lazio 2-0, dan bermain imbang 0-0 melawan Fiorentina. Sedangkan tiga laga terakhir melawan Sassuolo, Chievo, dan Juventus, berakhir dengan kemenangan untuk Milan.
Rapor Montella bersama Milan sejauh ini memang cukup berbeda dibanding saat dirinya masih membesut Sampdoria musim lalu. Saat itu, Sampdoria besutan Montella mengantungi rekor enam kali menang, enam kali imbang, dan menelan 14 kekalahan. Montella sendiri hanya meneruskan tongkat estafet kepelatihan dari tangan Sinisa Mihajlovic dan Walter Zenga yang gagal total di Sampdoria.
Montella kini makin optimis mengarungi kompetisi musim 2016/2017. Menurutnya musim yang dijalani Milan dimulai dari kemenangan melawan Juventus. "Bagi Milan, musim ini dimulai dari sekarang karena setelah kemenangan atas tim seperti Juventus, lawan-lawan yang lain akan menunjukkan motivasi lebih saat menghadapi kami," kata Montella kepada Sky Sport Italia.
"Bila memikirkan pertandingan itu, yang terbaik adalah pemikiran kolektif. Mereka akan melakukan yang terbaik dan rasa percaya diri kami meningkat. Saya melihat jiwa dalam tim. Saya bangga akan itu. Jiwa itu harus menjadi kekuatan kami hingga akhir musim. Ini yang paling penting di luar hasil, kemenangan, atau kekalahan maupun posisi kami di akhir kompetisi," tambahnya.