TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Angkat barbel, berlari zig-zag, sprint, loncat, dan serangkaian latihan fisik lain dilakukan pemain Persiba Balikpapan di lapangan futsal dan ruang gym Hotel Blue Sky Balikpapan, Selasa (25/10/2016).
Tidak tanggung-tanggung, latihan dilakukan selama tiga jam tanpa henti, dari pukul 08.00-11.00 Wita.
Pelatih Persiba Jaino Matos menegaskan, latihan di gym tidak hanya latihan stamina dan fisik saja, banyak latihan yang ia berikan ke pemain, terutama latihan agar pemain tidak hilang konsentrasi.
Dari pantauan Tribun Kaltim, para pemain benar-benar di-push untuk latihan secara maksimal.
Dengan peluit yang dikalungkannya di leher, Jaino dengan suara penuh semangat menyarankan agar selalu fokus dan berteriak habis selesai latihan, pemain harus mandi, makan, doa, dan tidur, jangan terlalu ‘bermain’ di dunia maya.
Usai melatih anak asuhnya, eks manajer performa PBFC ini menjelaskan mengapa ia meminta agar para pemainnya tidak membuang-buang waktu luangnya di dunia maya.
“Saya bilang tadi fokus latihan, mandi, makan, doa, dan tidur. Fokus dan harus fokus dihidup mereka sebagai atlet profesional. Kadang-kadang, mereka mesti belajar karena sekarang sangat banyak media sosial dan makanya, ketika pihak ketiga beropini, jadi orang (pemainnya) bisa tidak kuat mental dan itu bisa jadi (pemain) down. Itu yang menjadi efek negatif di tim ini,” ceritanya.
Mengenai apakah ada sanksi keras bagi anak asuhnya yang ketahuan selalu aktif di dunia maya, Jaino pun menuturkan bahwa tidak ada sanksi keras bagi pemainnya.
“Kami juga tak bisa melarang mereka, dan tidak ada sanksi atau bagaimana. Ini lebih ke kesadaran diri bagaimana dan masukan buat mereka. Entah itu pemain senior atau pun pemain muda,” ungkapnya. (*)