TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Exco PSSI yang tergabung dalam kelompok reformis telah menyiapkan langkah menuju pemilihan kepengurusan baru induk sepak bola Indonesia periode 2016-2020.
Kongres Pemilihan PSSI pada 10 November mendatang adalah momentum paling dinanti untuk menentukan ke mana arah kapal reformasi sepak bola akan berlayar.
Dari sembilan pimpinan yang maju dalam pencalonan Ketua Umum PSSI ada dua nama yang memberi sinyal kuat memenangi pertarungan yakni mantan Panglima TNI Moeldoko dan Pangkostrad Edy Rahmayadi.
Disampaikan oleh satu di antara wakilnya, Cheppy T Wartono sebagai mantan anggota Tim Transisi PSSI bahwa setidaknya ada enam agenda nyata guna menyokong efektivitas kerja pimpinan.
Berikut enam agenda calon kelompok Exco PSSI Reformis:
1. Setiap anggota Exco PSSI Reformis harus terbebas dari narkotika agar dapat mengemban tugas amanah memerdekakan sepak bola tanah air.
2. Berani melaporkan sumber penghasilan atau angka kekayaan selama menjabat kepada publik.
3. Akuntabel atau menjunjung transparasi dalam keuangan PSSI secara berkala melalui media atau website resmi, begitu pula pihak operator kompetisi.
4. Mendukung siapapun calon Ketua Umum PSSI yang terpilih nantinya dengan catatan dapat menjalankan agenda reformasi.
5. Merevisi regulasi reformasi terhadap statuta PSSI serta sejalan dengan lima aspek FIFA yakni aspek legal, aspek sporting, aspek finance, aspek personel-administration, dan aspek infrastruktur.
6. Melakukan kerjasama dengan institusi hukum daerah ataupun kejaksaan dan termasuk Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Kelompok calon Exco PSSI Reformis ini mengklaim telah mendapat dukungan sebanyak 30 voters dari 107 suara.