TRIBUNNEWS.COM - Menembus skuat utama tim nasional Jerman merupakan mimpi yang terlalu tinggi bagi Marko Marin saat ini. Ia sadar Joachim Low tak mungkin memanggilnya untuk memperkuat Der Panzer dengan performanya saat ini.
Marin mengatakan dirinya memerlukan kesempatan bermain reguler di sebuah tim. Saat menjalani peminjaman di Fiorentina dan Anderlecht, Marin kerap mengalami cedera sehingga jarang bermain. Ia pun sadar harus bermain di kompetisi yang persaingannya lebih rendah agar tubuhnya memiliki waktu adaptasi yang cukup. Itu sebabnya ia tak ragu saat dipinjamkan ke Trabzonspor pada musim 2015/2016.
Performanya mulai meningkat bersama tim asal Turki tersebut. Marin bermain sebanyak 29 kali dan menyumbang dua gol selama semusim. Catatan ini tentu berbeda dibanding musim 2014/2015, kala ia hanya bermain empat kali untuk Fiorentina dan delapan kali untuk Anderlecht.
"Setelah musim tersebut saya tahu harus turun satu langkah agar bisa bermain sepak bola secara reguler selama setahun dan menunjukkan kualitasku. So, saya memutuskan pergi ke Trabzonspor demi bermain sepak bola dan tubuh ini kembali mendapat rasa percaya diri," kata Marin seperti dilansir Goal.
Pada bursa transfer musim panas kemarin, Marin pun dipinang oleh Olympiacos. Bersama tim asal Yunani itu, Marin mulai merasakan atmosfer kompetisi Eropa karena Olympiacos berlaga di Liga Eropa musim ini.
"Sekarang saya mendapatkannya dan berada di klub besar yang bermain di Eropa. Tapi memperkuat timnas Jerman masih sangat jauh saat ini. Mereka memainkan sepak bola yang hebat, memiliki tim yang hebat dengan pemain muda. Saya tak memikirkan itu. Untuk saat ini, saya sudah senang menyaksikan mereka bertanding," tuturnya.