Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, CIAMIS - Laga menghadapi tamunya, PSPS Riau di Stadion Galuh Ciamis, Sabtu (5/11) sore, bagi tuan rumah PSGC Ciamis merupakan laga dalam suasana duka.
Keluarga besar tim yang berjuluk Laskar Galuh tersebut tengah berduka menyusul meninggalnya Mas Aweng, sesepuh Balad Galuh – supporter fanatik PSGC.
“Besok pemain PSGC akan turun dengan pita hitam di lengan sebagai tanda duka cita,” ujar official PSGC, Erwan Dermawan usai technical metting Jumat (4/11) malam.
Menurut Erwan, menghadapi PSPS merupakan laga penentu bagi PSGC untuk lolos atau tidak babak 8 besar. “Targetnya sudah jelas, raih poin penuh. Untuk main besok, PSGC sudah sangat siap,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama asisten manejer PSPS Riau, Dian Eka Putera menyebutkan timnya tidak punya target yang muluk-muluk saat menghadapi tuan rumah PSGC, Sabtu (5/11) sore.
“Target besok (lawan PSGC, Sabtu 5/11) tidak muluk-muluk. Dapat curi poin saja sudah Alhamdulillah. Kalau bisa menang, tentu luar biasa,” ujar Dian Eka Putera merendah.
Laga lawan PSGC Sabtu (5/11) bagi PSPS katanya merupakan laga ke-4. “Kami pernah bertemu dua kali di KOmpetisi Divisi Utama tahun 2014. Menang dikandang dengan skor 3-2, kemudian kami kalah 2-3 saat tandang di Ciamis. Di babak 16 besar ISC-B Grup D ini, main draw 1-1 saat menjamu PSGC (9/10). Jadi besok adalah laga ke-4,” katanya.
Menghadapi PSGC Sabtu (5/11), PSPS Riau memboyong 19 pemain, tapi satu pemain tidak bisa dimainkan karena akulumasi kartu atas nama Doni Ramadan Gultom (gelandang). “Setelah main di Semarang lawan PSIS Sabtu (29/10) lalu, demi effisiensi kami tidak pulang ke Riau. Seminggu bertahan di Semarang sembari berlatih. Tadi pagi sudah ada di Ciamis,” ujar Dian.
Dan hasil 0-0 lawan PSIS Semarang Sabtu (29/10) katanya akan menjadi penyemangat untuk mencuri point lawan PSGC Sabtu (5/11).
Baik tuan rumah PSGC Ciamis maupun tamunya PSPS Riau, pertandingan Sabtu (5/11) sore merupakan partai penentu lolos atau tidak nya ke babak 8 besar ISC-B.