TRIBUNNEWS.COM - Di Liverpool, Joe Allen seperti tak dilirik oleh pelatih Juergen Klopp. Aksinya memikatnya bersama timnas Wales yang mengantarkan negaranya sebagai pemimpin Grup B Piala Eropa 2016, bahkan melaju sampai semifinal, sepertinya bukan menjadi sebuah poin tambahan.
Klopp tetap memilih untuk melepaskannya ke Stoke City yang berani membelinya senilai 13,5 juta pound. Allen sebenarnya masih ingin bertahan. Tapi keputusan Klopp telah bulat. Permintaan Allen agar dipindahkan ke klub lamanya, Swansea, juga tak didengar lantaran klub asal Wales itu hanya berani membayar delapan juta pound.
Klopp memang lebih menyukai Emre Can atau Lucas Leiva sebagai holding midfielder. Padahal dari mereka berdua, Allen memiliki akurasi operan sebesar 83,9%. Tapi itu masih belum cukup untuknya mengamankan posisinya.
Musim panas ini, Klopp justru mendatangkan Georginio Wijnaldum dan Marko Grujic. Kedatangan dua pemain itu semakin menyulitkan Allen menjadi pemain reguler.
Sampai saat ini pun Allen masih tidak mengerti mengapa kubu Anfield menjualnya. Bahkan ia lebih menyayangi Swansea sebagai mantan kesebelasannya dibandingkan Liverpool, "Saya pikir kekecewaan terbesar adalah, mungkin ketika ia (Klopp) datang untuk pertama kalinya sebagai manajer. Dia cukup jelas bahwa saya bukan bagian dari rencananya musim lalu dan kadang-kadang sangat sulit bagi saya," katanya.
Siapanya nyana, kepindahannya ke Stoke justru menjadi berkah untuknya. Ia menjadi produktif mencetak gol, dan pada gilirannya nilai jualnya pun kini semakin meroket.