TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelompok Komeks (Komite Eksekutif) PSSI Reformasi menjanjikan uang kepada klub amatir (Divisi Utama) dan Asosiasi Provinsi (Asprov) masing-masing sebesar Rp 1 Miliar.
Sedangkan untuk klub profesional akan mendapatkan kucuran dana sebesar Rp 15 sampai 20 miliar.
Subsidi ini diambil dari dana pengelolaan sepak bola yang bersumber dari investor.
Demikian dikatakan anggota kelompok Komeks PSSI, Sihar Sitorus kepada wartawan di FX Senayan, Jakarta, Selasa (8/11/2016).
"Kami sudah mendapatkan kepercayaan dari konsorsium lokal yang menyiapkan Rp 3 sampai Rp 4 triliun untuk pengelolaan sepak bola selama satu musim. Dengan catatan kami duduk sebagai komite eksekutif," ujarnya.
Lima dari delapan kandidat komite eksekutif PSSI yang tergabung dalam kelompok Komeks Reformasi hadir.
Mereka adalah Fachri Prancis, Yesayas Oktavianus, Cheppy T Wartono, Sihar Sitorus dan Bob Hippy.
Sedangkan tiga anggota yang absen adalah Eva Dwiyana, Dede Sulaeman dan Agustin Sabran.
Sihar menjelaskan subsidi sebesar Rp 1 miliar terhadap klub amatir itu merupakan salah satu dari tiga program kerja yang diusung esko reformasi.
Dua program kerja lainnya adalah target Timnas Indonesia lolos final di SEA Games 2019 dan mekanisme transfer pemain.
Saat ditanya siapa investor yang berani menggelontorkan uang triliunan demi sepak bola, Sihar tidak mau membocorkan.
"Kami tidak akan sebutkan. Nanti jika kami Ini duduk di Komeks semuanya akan saya paparkan secara gamblang," ujar pemilik klub Pro Duta itu.