Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JOGJA - Keputusan walk over (WO) terhadap PSIM dalam laga melawan Perssu Super Madura yang muncul dalam web resmi ISC beberapa waktu yang lalu, diralat oleh PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator liga.
Dalam pengumuman resminya, laga antara PSIM dan Perssu yang gagal terlaksana statusnya dihentikan sementara.
Beberapa hari yang lalu PSIM sempat dinyatakan kalah 0-3 atas Perssu dalam pengumuman resmi website Indonesiansc.com.
Namun mulai Selasa (8/11/2016) siang, Laskar Mataram menduduki pemuncak klasemen sementara group A dengan nilai 8.
Nilai 8 yang diperoleh PSIM tersebut dapat diasumsikan kalau laga melawan Perssu hasilnya draw sehingga PSIM yang sebelumnya sudah mengumpulkan nilai tujuh mendapatkan tambahan satu poin.
Sekretaris Umum PSIM Yogyakarta, Jarot Sri Kastawa, mengatakan pihaknya menerima surat klarifikasi dari PT GTS pada Senin (7/11/2016) malam.
Dalam surat yang ditandatangani langsung direktur utama PT GTS, Joko Driyono, tersebut operator liga meminta klarifikasi secara resmi terkait dengan batalnya laga tersebut.
“ Terkait laga melawan Perssu, GTS meminta klarifikasi dari kami. Bahkan surat resmi dikirimkan GTS yang ditandatangani langsung oleh Joko Driyono selaku direktur utama PT GTS,” kata Jarot Sri Kastawa saat ditemui oleh wartawan di wisma Ir Soeratin Sosrosoegondo, Yogyakarta, Selasa (8/11/2016).
Manajemen PSIM sendiri menurut Jarot langsung membalas surat dari PT GTS.
Intinya, manajemen memberikan penjelasan secara detail penyebab gagalnya laga melawan Perssu tersebut.
Panitia pelaksana (panpel) tidak bisa menggelar pertandingan karena tidak ada izin dari pihak kepolisian.
Diharapkan penjelasan dari manajemen tersebut bisa menjadi bahan pertimbangan bagi anggota komdis untuk memutuskan laga melawan Perssu.
Sidang komdis sendiri rencananya akan dilaksanakan pada Rabu (9/11/2016) hari ini.
Dengan adanya surat klarifikasi dari PT GTS ini, maka peluang PSIM untuk menggelar laga tunda melawan Perssu masih terbuka lebar. Namun demikian, menurut Jarot, manajemen akan menunggu hasil sidang Komdis.
“Kami tunggu keputusan resmi Komdis. Kalau memang sudah ada keputusan, pasti ada surat resmi yang diberitahukan kepada kami. Soal data di website, ya mungkin bisa berubah-ubah,” jelasnya. (has/tribun jogja)