News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kualiafikasi Piala Dunia 2018

Lionel Messi dan Neymar Singkirkan Persahabatan demi Negara

Editor: Dewi Pratiwi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Harian Super Ball edisi Kamis (10/11/2016) halaman 1

TRIBUNNEWS.COM - Lionel Messi dan Neymar harus menyingkirkan dulu persahabatan mereka demi menjaga harkat dan martabat negara masing-masing.

Jumat (11/11/2016) pagi WIB, Brasil akan menjamu Argentina pada lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Amerika Selatan.

Kedua tim menyongsong duel yang akan berlangsung di Stadion Mineirao, Belo Horizonte, dalam kondisi bertolak belakang.

Setelah merebut medali emas Olimpiade 2016, Brasil memenangi seluruh empat pertandingan kualifikasi sejak pelatih anyar Tite memimpin.

Tetapi, sementara tim Samba itu memuncaki klasemen zona CONMEBOL, Argentina terpuruk di peringkat keenam, di luar zona play-off.

Sekadar diketahui, tim peringkat pertama hingga keempat dari CONMEBOL lolos langsung ke putaran final. Peringkat kelima ke pertandingan play-off, melawan juara Oseania (OFC).

Pelatih anyar Argentina Edgardo Bauza tidak mengalami start mengesankan seperti Tite. Skuad Bauza tanpa kemenangan dalam tiga laga terakhir kualifikasi.

Padahal, Argentina memiliki sederet pelatih potensial, di antaranya Mauricio Pochettino, Diego Simeone, dan Jorge Sampaoli.

Masalahnya, tidak satu pun dari mereka ingin menangani tim nasional. Federasi Sepak Bola Argentina (AFA) pun kelabakan.

Selain itu, Argentina memiliki sederet pemain kelas dunia dalam diri Messi, Sergio Aguero, Gonzalo Higuain, dan Angel di Maria.

Namun, para pelatih Argentina selama ini kesulitan membentuk formasi menyerang terbaik mereka.

Maklum, Aguero, Higuain, dan Di Maria adalah figur sentral di klub mereka. Tetapi, mereka semua harus menahan ego karena Messi adalah aktor utama di tim Tango.

Bauza hingga saat ini belum bisa mengurangi ketergantungan timnya terhadap Messi. Semakin sulit bagi Bauza, karena Messi belum kembali ke performa terbaiknya. Ini berimbas pada performa tim di atas lapangan.

Argentina selalu menang dalam tiga pertandingan kualifikasi ketika Messi menjadi starter.

Namun, ketika bintang berusia 29 tahun ini absen di tujuh pertandingan lainnya, Argentina begitu kesulitan meraih kemenangan.

Bahkan, Bauza dan skuadnya tanpa kemenangan dalam tiga laga terakhir tanpa Messi.

Tite pernah mengalami hal serupa pada awal-awal kariernya sebagai pelatih Brasil. Tapi, daripada menumpuk pemain-pemain bintangnya di lini depan, dia lebih memilih mengandalkan Neymar.

Tite meneruskan kebijakan pelatih sebelumnya, Dunga, yang memberikan Neymar kebebasan bermain di atas lapangan.

Tite memberikan Neymar peran sebagai pemain nomor 9 seperti yang dia mainkan di Barcelona. Alhasil, Neymar kini bermain lebih enjoy dan bisa menahan egonya.

Selain itu, Tite memiliki pemain-pemain muda lainnya yang tidak kalah bersinar, termasuk Philippe Coutinho.

Gelandang serang berusia 24 tahun ini sedang bersinar penampilannya bersama klub pemuncak Liga Inggris, Liverpool.

Baca Selengkapnya Hanya di KORAN SUPER BALL, Kamis (10/11/2016)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini