TRIBUNNEWS.COM - Chris Coleman diharapkan mengubah formasi inti Wales saat menjamu Serbia.
Tapi, Gareth Bale tetap memainkan peran penting di skuad Dreigiau.
Wales akan menjamu Serbia pada laga keempat Grup D kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Eropa di Stadion Cardiff, Minggu (13/11/2016) dini hari WIB.
Hanya meraih hasil imbang 1-1 saat menjamu Georgia bulan lalu, Wales tercecer di urutan ketiga grup dengan lima poin dari tiga laga. Mereka tertinggal dua poin dari dua tim teratas, Serbia dan Republik Irlandia.
Jika kalah dari Serbia, Wales lima poin di bawah puncak grup. Artinya, mereka sulit menjadi juara grup.
Padahal, hanya juara grup lolos langsung ke putaran final Piala Dunia edisi ke-21, dua tahun mendatang.
Delapan runner-up terbaik dari sembilan grup Zona Eropa bertarung di play-off untuk terbang ke Rusia.
Usai melawan Georgia, Pelatih Wales Chris Coleman menuai kritikan. Skema permainan 3-5-2 yang dia terapkan dinilai "terlalu mudah dibaca", bahkan oleh Georgia, yang peringkat dunia ke-122, atau 111 tingkat di bawah Wales.
Maklum, skuad Coleman sudah menggunakan pakem tersebut sejak mereka menembus semifinal Piala Eropa, Juli lalu.
Kalaupun Coleman jadi mengubah skema permainan timnya menjadi 4-3-3, pelatih berusia 46 tahun ini bakal tetap mengandalkan Bale.
Sejak debutnya 10 tahun silam, Bale adalah pemain terproduktif skuad Dreigiau, julukan Wales.
Dari 64 penampilannya bersama Naga Merah, penyerang sayap berusia 27 tahun tersebut mencetak 25 gol, tiga gol di antaranya dia buat di kualifikasi Piala Dunia 2018.
Pemain Terbaik Wales 2016 ini hanya butuh empat gol lagi untuk mematahkan rekor Ian Rush sebagai top scorer sepanjang masa Wales.
Bale sedang bergairah. Selain menjadi pemain terbaik di negaranya, mantan pemain termahal dunia ini baru saja meneken kontrak baru yang membuatnya akan menerima gaji 360.000 poundsterling atau setara Rp 6 miliar per pekan hingga enam tahun ke depan di Real Madrid.
Bale ingin meneruskan kesuksesannya menjuarai Liga Champions bersama Madrid dan menembus semifinal Piala Eropa 2016.
Dia ingin membantu Naga Merah mencicipi panasnya atmosfer putaran final Piala Dunia, sesuatu yang belum pernah Wales rasakan sejak lolos ke perempat final Piala Dunia 1958 di Swedia.
Bale optimistis Wales akan terbang ke Rusia. "Ini tahun luar biasa dan kami ingin melakukannya lagi. Kami menikmati kebersamaan tim dan bersenang-senang. Ketika waktunya bekerja serius kami sangat serius. Kami terus meningkat dan berkembang," katanya.
Baca Selengkapnya di KORAN SUPER BALL, Sabtu (12/11/2016)