News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Persib Bandung dan Persipura Jayapura Tetap Diperjuangkan PSSI Ikut AFC Cup

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Joko Driyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Federasi Sepak Bola Indonesia, PSSI, saat ini sedang berjuang untuk menyelamatkan nasib Persib Bandung dan Persipura Jayapura di kancah Internasional.

Pasalnya, dua klub tersebut dikabarkan dicoret dari ajang Piala AFC 2017 lantaran telat untuk mendaftarkan.

Sebelumnya pihak AFC sudah mengirimkan surat kepada kepengurusan lama PSSI pada September 2016.

Namun, setelah mendapatkan kepengurusan baru pada 10 November 2016, kabarnya belum ada komunikasi balasan dari PSSI ke AFC terkait slot di Piala AFC 2017.

Saat ini Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ade Wellington sedang di Singapura.

Kehadiran mereka untuk melakukan FIFA Summit Meeting dan sekaligus bertemu dengan Sekjen AFC, Datuk Windsor Paul John.

"PSSI punya harapan agar bisa tampil di AFC Cup. Setelah kita konfirmasi ternyata tidak mungkin tampil di AFC Cup karena itu harus melakukan proses licensing klub profesional dan sebagainya. Sementara kompetisi kita kemarin tidak bisa mengimplementasikan itu," ucap Joko.

Persyaratan yang harus dilakukan Persib dan Persipura sudah terlewati.

Perwakilan dari Indonesia ternyata tidak kualifet dikarenakan telat untuk mendaftar.

Tetapi saat ini pihak PSSI terus memperjuangkan nasib dari Persib dan Persipura.

"Sesuatu yang bagi kami cukup terpukul dengan situasi itu. Spekulasinya memang bisa. kenapa ini kemarin lalai? Sengaja atau tidak? Itu saya nomor duakan dulu, karena apa kita sedang fight untuk memberikan penjelasan kepada AFC, tentang kemungkinan bisa diterima sekalipun deadline terlambat," katanya.

Kata Joko, nasib dari Persib dan Persipura bermain di AFC Cup 2017 atau tidaknya akan ditentukan saat drawing AFC Cup 2017 pada 12-13 Desember 2016.

Sampai saat ini pihak PSSI terus berjuang hingga tanggal 12 Desember 2016.

"Itu lah yang benar-benar baru kita bisa katakan, kita tidak. Tapi tentu jika akhirnya tidak ada peluang, dan benar-benar sudah ditutup dengan penjelasan yang kita sampaikan," ucap Joko.

"Kemarin juga, saat AFC dalam kongres terjadi, kita tidak terinformasi soal itu. Itu yang membuat kita, lebih memprioritaskan, menggunakan kesempatan,lobi, menjelaskan ini menjadi prioritas sampai titik, akhir, kalau memang tidak ada toleransi, Indonesia kemarin di anggap normal, ya kita akan kehilangan slot itu. Dan itu buat kita, tentu jadi pil pahit," katanya.

"Awalnya kita sempat punya anggapan bahwa Indonesia tidak dapat slot, kalau tidak dapat slot kan lain persoalan. Tapi kalau ada slot, tetapi tidak kita gunakan, itu berarti ada kekeliruan, kealfaan, atau kesengajaan, itu bisa menimbulkan speskulasi yang panjang," ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini