TRIBUNNEWS.COM - Keputusan Pelatih AS Monaco Leonardo Jardim mengganti sembilan pemain intinya pada laga melawan Bayer Leverkusen, Kamis (8/12/2016), menjadi bumerang.
Pasukan Rouges et Blancs kalah telak 0-3 di BayArena.
Hasil itu membuat Monaco harus menutup putaran Grup E Liga Champions dengan kekalahan setelah hasil cemerlang dalam lima laga lainnya.
Kekalahan itu memang tak mengubah keadaan. Monaco tetap menjadi juara Grup E dengan 11 poin dari enam laga yang dimainkan, dan lolos ke babak 16 besar Liga Champions.
Akan tetapi, hal itu tak mengurangi kekecewaan Jardim terhadap performa para pemainnya.
"Saya mengambil risiko dengan pemain yang saya pilih, tapi tetap saja rasanya frustrasi mengalami kekalahan apalagi dengan cara bermain yang seperti itu," ujar Jardim, seperti dikutip Soccerway.
Leverkusen yang tetap menurunkan skuad terbaik, jelas-jelas mengambil kesempatan dari lemahnya lini tengah dan pertahanan Monaco pada laga itu.
Vladen Yurchenko membuka kemenangan pasukan Werkself dengan gol indah dari luar kotak penalti, menyarang jauh ke sudut kiri atas gawang Monaco yang dikawal kiper cadangan, Morgan de Sanctis.
Julian Brandt menggandakan kemenangan itu di babak kedua, memanfaatkan asis Hakan Calhanoglu.
Tembakannya melambung tepat melewati kepala De Sanctis yang tak bisa berbuat banyak lantaran sudah salah posisi.
Brandt kembali berperan pada terciptanya gol ketiga Leverkusen dari titik penalti. Tembakan pemain gelandang Timnas Jerman itu membentur mistar gawang, namun tetap masuk ke gawang setelah menyenggol punggung De Sanctis. Benar-benar hari yang buruk bagi kiper berusia 39 tahun itu.
"Julian sesungguhnya seorang pengeksekusi penalti yang bagus. Itu sebabnnya, saya pikir dia akan mampu melaksanakan tugas itu tanpa bantuan dari kiper (De Sanctis). Bagus juga pada akhirnya bola masuk ke dalam jaring," ujar Pelatih Leverkusen Roger Schmidt.
Baca Selengkapnya Hanya di KORAN SUPER BALL, Jumat (9/12/2016)