TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo sempat galau karena tidak bisa menonton langsung final Piala AFF yang mempertemukan Indonesia vs Thailand. Final leg pertama pertandingan tersebut akan berlangsung di Stadion Pakansari, Bogor, pada Rabu (14/12).
Sementara itu, Jokowi pada tanggal tersebut masih melakukan kunjungan kerja di Iran.
"Karena bagaimanapun Presiden sungguh memberikan perhatian khusus," ujar Sekretaris Kabinet, Pramono Anung di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (13/12).
"Bahkan, beliau sempat setengah ragu-ragu, galau enggak bisa nonton secara langsung pertandingan," kata dia.
Meski tak bisa hadir secara langsung di Stadion Pakansari layaknya saat semifinal melawan Vietnam kemarin, Presiden Jokowi, menurut Pramono, dipastikan tetap memberikan dukungannya.
Jokowi sudah menghubungi Ketua Umum PSSI untuk menyampaikan dukungannya.
"Mudah-mudahan bisa memecahkan rekor Indonesia juara AFF Cup setelah berkali-kali masuk pada final, dan mudah-mudahan ini membawa keberuntungan kita melawan Thailand," ucap Pramono.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil pun senada. Niat Ridwan memberi dukungan langsung terkendala soal tiket pertandingan.
"Mudah-mudahan saya bisa nonton. Susah nyari tiketnya euy. Sampai hari ini saya belum dapat tiket, lagi nyari. Saya ingin nonton," ucap Ridwan di Hotel Kedaton, Jalan Suniaraja.
Pria yang karib disapa Emil itu berharap timnas Indonesia mampu mencatat sejarah manis. Sebab, di luar urusan prestasi, keberadaan timnas merupakan salah satu instrumen perekat bangsa di tengah banyaknya insiden yang menyinggung soal keberagaman.
"Sepak bola hanya satu-satunya olahraga yang merasuk ke emosi jiwa sebagian besar umat di Indonesia termasuk di dunia. Seluruh dunia di belahan manapun menggunakan sepak bola sebagai identitas kebanggaannya," tuturnya.
Penyuka klub Liverpool itu memandang, sepak bola pun bisa menyadi filosofi dalam kehidupan.
"Sepak bola itu simbol, lihat filosofinya, melibatkan banyak orang artinya kalau mau menang harus kompak. Harus fair play jangan menang dengan main kotor, dalam hidup jangan nendang mukul orang demi jabatan. Kalau mau menang harus berkeringat, kalau mau hidup sukses harus bekerja keras," paparnya seraya menengarai, Indonesia bakal menang tipis. Kapten timnas Boas Solossa bakal menjadi penentu kemenangan.
"Prediksi 2-1, Boas yang nyetak gol. Tapi mudah-mudahan Zulham bisa berkibar juga," ujarnya.
Hasrat Ridwan setali tiga uang dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Kalla berharap Tim Nasional Indonesia akan memenangkan pertandingan final leg pertama melawan Thailand pada Piala AFF 2016.
"Oh itu doa. Harapannya pasti menang masa harapannya kalah. Pasti harapannya menang dengan doa," kata Wapres seusai menghadiri Halaqah Ulama ASEAN 2016, di Bogor, Jawa Barat.
Wapres tak bisa menyaksikan secara langsung pertandingan leg pertama yang akan digelar di Stadion Pakansari, Bogor, karena tengah melakukan kunjungan kerja. "Kebetulan saya ke luar kota besok," ujar Kalla.
Untuk menjadi juara, Indonesia harus memenangkan dua pertandingan kontra Thailand, yaitu di Stadion Pakansari dan Stadion Rajamanggala, Bangkok, Sabtu (17/12) mendatang.
Perjuangan tim Indonesia tak mudah. Selama ini, Thailand mencatatkan rapor selalu menang dalam lima pertandingan Piala AFF dari fase grup hingga semifinal. (fahdi/reynas/nicolas manafe)