TRIBUNNEW.COM, SOLO - Jelang pelaksanaan Women’s Invitational Tournament Bengawan Cup II 2016 di Stadion R. Maladi Sriwedari, Solo, 27-31 Desember mendatang, penyelenggara terus bersolek sempurnakan tampilan.
Setelah mendapat dukungan moral dari Menpora Imam Nahrawi lewat surat rekomendasi B.3526/Menpora/C/2016 tertanggal 27 Oktober 2016, komunikasi dengan Pengurus PSSI 2016-2020 juga sudah dilakukan.
Harapan membangun mimpi lahirnya klub sepak bola wanita profesional, juga coba dijajaki dengan membuka komunikasi dengan PT Liga Indonesia, selaku operator Indonesia Super League (ISL).
“Kami sadar tidak bisa sendiri, setelah mendapat dukungan dari sponsor, komunikasi dengan pihak terkait juga terus kami jaga. Respon positif juga ditunjukan PT LI, insawallah akan ikut berpartisipasi,” ungkap Wijang Kinanjar, Project Manager Citra Raga Selaras.
Bukan hanya menggandeng stake holder terkait, bagian dari proses panjang kampanye sepak bola wanita, komunikasi dengan beberapa media nasional juga sudah dilakukan sebagai ujung tombak kampanye.
“Kami juga sudah mengikat komitmen dengan salah satu media untuk menjadi official broadcaster, yang akan mengcover seluruh pertandingan via live streaming. Meski masih jauh dari ideal, kami mencoba melengkapi item komersial yang lazim ada di kompetisi profesional,” ujar Wijang.
Saat disinggung terkait pembiayaan, Wijang menegaskan bahwa ajang ini murni independent dengan menjadikan pengelolaan komersial event, sebagai mesin pendanaan utama event.
Sejauh ini, lewat Citra Raga Selaras selaku pelaksana pusat, sudah mendapat dukunga dari sponsor, seperti EMC Indonesia, Inservica Flooring, Lestari Interior Solusi, dan Wink & Kiss.
“Ini murni bisnis hasil pengelolaan komersial yang ada di event dan jersey klub. Semua pendapatan sponsor untuk pelaksaan, hampir 85 persen menjadi milik klub. Tidak ada sepeserpun masuk ke kami, kami terbuka dengan peserta, sponsor, media partner,” papar Wijang.
Wijang juga menjelaskan, sebenarnya ada banyak klub ingin ambil bagian. Seperti Blue Eagle, Persija Jakarta, dan Bontang FC, tapi karena terkendala durasi waktu event, tapi pihaknya dengan berat hati bisa menyambut di pelaksanaan musim ini.
“Makin banyak peserta makin bagus tentu, tapi maaf, mungkin musim depan. Kami mencoba bertahap menaikan level event. Jika dipaksakan, takut nanti malah tidak optimal,” tutur Wijang.