TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Lini depan Juventus sempat bermasalah karena cedera dari kedua pemainnya.
Marko Pjaca dan Paulo Dybala sempat harus merapat untuk beberapa bulan.
Jadilah Mario Mandzukic dan Gonzalo Higuain yang mengisi lini depan.
Untuk Mandzukic, cederanya Dybala menjadi berkah untuk masuk starting line-up.
Penampilan konsisten pun ia bayar pada Massimiliano Allegri bulan lalu dan membuatnya menjadi pemain terbaik bulan November.
Terus menjadi pilihan utama, Mandzukic tampak enggan kembali ke bangku cadangan.
Hal itu dilihat saat Juve melawan tim sekota Torino beberapa pekan lalu dimana ia tampak kesal karena ditarik keluar.
Kesal dan jengkel, perasaan marah tidak dapat disembunyikan olehnya pada Allegri.
Mandzukic mengibaratkan dirinya anak kecil saat di lapangan, saat ditarik keluar tentu saja akan marah dan tidak bersikap dewasa.
"Dibangkucadangkan bukanlah kemarahan yang sebenarnya dari diri saya. Semuanya hanyalah perwujudan seberapa dalamnya cinta saya terhadap sepak bola. Inilah bentuk kekecawaan, seperti anak kecil, bermain di lapangan dan mereka memanggil kita untuk keluar," ujar pemain asal kroasia ini.
Meski memendam kekesalan, pemain 30 tahun menganggap itu bukanlah hal yang serius.
"Saya tidak bisa menyembunyikan emosi, saya bukan robot. Saya sangat bersemangat dan itu normal saat saya tidak suka ditarik keluar. Tapi ini bukanlah hal yang serius," tuturnya.