TRIBUNNEWS.COM - Striker Arema Football Club (FC) Cristian Gonzales (40), menolak keras wacana pembatasan usia pemain di Liga Super Indonesia 2017.
Pemain paling senior di Liga Indonesia ini mengatakan, rencana PSSI membatasi usia pemain di kompetisi LSI 2017 adalah pemikiran yang keliru.
Pasalnya, pemain-pemain senior tetap dapat berkontribusi positif buat timnya. Bahkan, banyak pula yang justru tampil menjadi bintang dan melebihi pemain yang lebih muda darinya.
Sebagaimana diketahui, PSSI berencana membatasi setiap klub hanya memakai dua pemain yang berusia di atas 35 tahun.
"Kalau pemain senior tidak usah dibatasi, nantinya juga berhenti sendiri karena mereka tahu batasan apakah masih sanggup bermain lagi atau tidak. Kasihan pemain yang masih bagus di lapangan, jika harus dipaksa berhenti," ujarnya, Minggu (15/1/2017).
Menurut pemain yang dujuluki singa tua, kerena tetap garang dalam mencetak gol meski sudah berusia 40 tahun ini, kehadiran pemain gaek tetap dibutuhkan sebuah tim.
Pasalnya, mereka dapat menjadi mentor untuk para pemain yang masih muda.
"Keberadaan pemain senior di tim masih perlu karena bisa memberikan ilmu kepada pemain muda," ujar Gonzales.
Pernyataan pemain yang kerap disapa El Loco ini ini mendapat dukungan dari dua pemain senior lainnya, duo Persib Bandung, Atep Rizal dan Made Wirawan.
Atep yang kini berusia 31 tahun mengatakan, tak sepakat dengan wacana itu. Pasalnya, regulasi itu bisa mematikan karier seorang pemain.
“Soal pembatasan usia 35, saya kurang setuju karena kalau masih ada yang berkualitas kenapa tak terus dipakai. Kalau ada pemain berusia 37 tapi masih mampu main bagus, sama saja mematikan karier dong. Kecuali kalau tak mampu, pasti mundur sendiri,” ujarnya.
Menurut Atep, dia menyetujui regulasi soal penggunaan pemain asing 2+1. Setiap kontestan LSI 2017 hanya diperbolehkan memakai dua pemain asing non-Asia dan satu slot Asia.
Artinya, PSSI lebih memberi ruang kepada pemain lokal.
Baca Selengkapnya Hanya di KORAN SUPER BALL, Senin (16/1/2017)