News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Inggris

Manchester City Harus Bangun Mentalitas Pemainnya kata

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Phil Neville

TRIBUNNEWS.COM, MANCHESTER - Kekalahan telak atas Everton tampaknya menjadi petunjuk besar bagi Pep Guardiola untuk membenahi lini bertahan Manchester City.

Sebagaimana yang kita saksikan pada laga lanjutan Liga Inggris akhir pekan lalu, Manchester City dibungkam Everton empat gol tanpa balas di Stadion Goodison Park, Liverpool.

Everton sukses mengonversi empat tembakan on target atau tepat sasaran di mana semuanya berujung gol.

Statistik tersebut menunjukkan terdapat celah besar di lini bertahan Manchester City, yakni setiap tim yang menjadi lawan The Citizen tak harus bersusah payah menciptakan peluang.

Sorotan tajam pun datang untuk kiper Manchester City, Claudio Bravo.

Mantan kiper Barcelona itu dikambinghitamkan atas kekalahan memalukan ini.

Wajar memang bila Bravo mendapat kritik tajam karena penampilannya yang tidak meyakinkan sejak mendarat di Manchester.

Bravo tercatat sudah kebobolan lebih dari tiga gol dari delapan laga Liga Inggris, yakni saat Manchester City kalah dari Chelsea (1-3), Leicester City (2-4), dan Everton (0-4).

Untuk memenangkan gelar, Manchester City membutuhkan kiper yang dapat melakukan penyelamatan penting sepanjang kompetisi bergulir.

Hal ini dibuktikan dengan catatan para juara Liga Inggris, mulai dari musim lalu hingga 20 tahun lalu, selalu memiliki kiper yang menjanjikan.

Akan tetapi, Claudio Bravo sejatinya bukanlah kiper berkualitas buruk.

Analisis sepak bola Liga Inggris Phil Neville mengatakan, Bravo sejatinya merupakan kiper berkualitas.

Ia menjadi saksi betapa hebatnya Bravo saat memperkuat Barcelona.

Namun, sejak pindah ke Manchester City, kualitas Bravo tampak menghilang.

Bravo tampak kehilangan kepercayaan diri dan kesulitan beradaptasi dengan kecepatan, intensitas dan tuntutan fisik tinggi di sepak bola Liga Inggris.

Kepercayaan diri kiper Cile itu terpukul dan kemudian membuat empat bek Manchester City bermain dengan tak percaya diri.

Hal inilah yang membuat dua bek Manchester City, Nicolas Otamendi dan Gael Clichy, melakukan kesalahan fatal.

Keduanya membuat kesalahan fatal yang mana berujung terciptanya tiga dari empat gol Everton.

Gol pertama, kedua dan keempat Everton tercipta karena Otamendi dan Clichy membuat keputusan salah dalam menjaga pertahanan.

"Ini bukan karena sistem Guardiola atau cara dia menyusun tim. Tetapi karena mentalistas para pemain," tulis Neville di BBC.

Neville kemudian mencontohkan saat Everton berhasil mencetak gol keempat yang mana bek Manchester City John Stones dipersalahkan.

Ia mengatakan Stones tak bersalah dengan upayanya yang berusaha menyapu bola namun dapat direbut oleh Ademole Lookman sebelum tercipta gol.

"Otamendi berada di posisi tempat dan tidak berpikir untuk bertahan ketika Stone bertahan di sisi kiri untuk menyapu bola."

"Ya, bola (tendangan Stone) memang direbut mudah oleh Lookman, tapi Otamendi seharusnya lebih siap," kata Neville, mantan bek Manchester United.

Selain sistem pertahanan, buruknya lini serang juga menjadi salah satu penyebab Manchester City kalah telak atas Everton.

Manchester City memang dapat mendominasi penguasaan bola dengan presentase 71 persen sepanjang laga.

Namun Sergio Aguero dkk selalu kesulitan ketika berusaha masuk ke dalam kotak penalti Everton.

Bila dilihat gambar di atas, area berwarna merah menunjukkan begitu mendominasinya Manchester City di luar kotak penalti.

Namun mereka kesulitan menciptakan peluang hingga akhirnya hanya mendominasi di lini tengah tanpa menyuplai bola ke lini serang.

Sementara Everton, yang hanya menguasai 29 persen penguasaan bola, mampu mencetak empat gol dari enam peluang yang tercipta tanpa mendominasi penguasan bola.

Neville mengatakan, lambatnya pergerakan para pemain lini serang membuat Manchester City kesulitan menembus lini bertahan Everton.

"Tempo permainan Manchester City lambat ketika di lini serang. Permainan mereka sangat mudah ditebak saat menyerang," katanya.

Bila performa seperti ini terus bertahan, lanjut Neville, Manchester City tampaknya takkan keluar sebagai juara Liga Inggris musim ini.

Menurutnya, selama Guardiola masih beradaptasi dengan sepak bola Liga Inggris, Manchester City belum memiliki peluang memuncaki klasemen.

"Saya tidak berpikir mereka bisa keluar sebagai juara Liga Inggris musim ini, tetapi mereka masih bisa bertahan di empat besar," kata Neville.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini