TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Vitor Saba menjelaskan situasi yang dihadapinya sehingga tak bisa memperkuat Persib Bandung musim ini.
Dia membuat pernyataan melalui surat terbuka yang dipublikasikan melalui media sosial sang agen, Gabriel Budi Liminto melalui akun twitter-nya @GabrielBudi.
Dalam surat yang tertanggal 21 Januari 2017 itu, Saba menulis, sangat tergugah dengan berbagai komentar yang menghiasi media sosial terkait dirinya dan Persib.
Menurutnya, baik manajemen maupun bobotoh sangat menghargai dirinya sebagai seorang pemain profesional.
Namun, sayang, situasi yang tidak tepat membuatnya tak bisa menjadi bagian dari Maung Bandung.
Ia harus memilih yang terbaik untuk karier dan kehidupannya.
Diakui oleh pemain yang membawa Western Sydney Wanderers juara Liga Champion Asia itu, ia bahkan tak bisa tidur nyenyak memikirkan situasi yang dihadapinya itu secara terus menerus.
Saba pun mencoba menggali informasi tentang Indonesia, gaya hidup, dan klub dari pemain dan pelatih yang pernah berkiprah di Indonesia sebelumnya.
"Saya dan tunangan saya akan memiliki bayi tahun ini. Satu dari perhatian utama saya, adalah kami akan pergi sangat jauh dari rumah dan sangat jauh dari keluarga kami, dan ini bisa membuat masalah besar untuk kehamilannya (tunangannya), dalam hidup kami dan performa saya di lapangan juga. Dan kami tak inginkan itu," tulis Saba.
Pemain kelahiran Rio de Janeiro, Brasil itu pun mengaku pernah berkomunikasi salah seorang penggawa Persib.
Walau tak gamblang disebutkan identitasnya, Saba merasa terhormat bisa bertemu dan menceritakan situasi tak tepat yang dihadapinya sekarang.
Selain keluarga yang memang menjadi prioritas utamanya, dari segi usia pun, Saba sepertinya masih enggan untuk berkiprah di Asia Tenggara.
Pasalnya, dengan usianya sekarang, 26 tahun, Saba masih berpeluang untuk mengejar karir yang lebih baik di benua Eropa atau Amerika Selatan sekalipun.
“Jika saya berusia 29/30 tahun itu akan lebih mudah (untuk mengambil keputusan),” kata pemain kelahiran 11 Juli 1990 itu.
Saba pun menegaskan bahwa ia tak pernah menerima tawaran yang diberikan oleh manajemen Persib kepadanya.
Meskipun sang agen, telah membuat langkah “win-win solution” dengan memotong fee-nya sebagai agen, agar bisa diberikan kepada Saba.
“Sayangnya, ini adalah waktu yang tidak tepat dalam kehidupan pribadi saya untuk mengambil langkah ini,” katanya.(dam/tribun jabar)