TRIBUNNEWS.COM - Leicester City memasuki masa kritis, setelah kalah 0-3 dari Manchester United (MU), Minggu (5/2/2017).
Juara Liga Inggris musim 2015-2016 ini kini hanya berjarak 1 poin dari zona degradasi.
Hal ini disadari betul oleh Kasper Schmeichel, kiper Leicester, yang tampaknya paling terpengaruh dari jebloknya performa skuadnya.
Maklum, musim ini Schmeichel harus berkali-kali memungut bola dari gawangnya, setiap pekan pertandingan. Sangat kontras dibanding musim lalu.
"Sudah, jangan bicara musim lalu. Itu sudah berakhir, dan kami harus berjuang untuk musim ini," kata Schmeichel, sebagaimana dilansir Daily Mail.
Menurut kiper berpaspor Denmark itu, banyak faktor yang membuat performa Leicester menurun pada musim ini.
Salah satunya, mereka memulai musim ini dengan buruk, dan tak bisa memperbaikinya. Hal ini memengaruhi rasa percaya diri skuad Foxes, julukan Leicester.
"Saya tahu apa yang sedang terjadi di kamar ganti. Rasa percaya diri kami memang merosot, tapi tidak untuk semangat kami. Situasi memang tidak menyenangkan, dan kami semua malu," ujarnya.
Hanya saja, Schmeichel tak mau menanggapi kabar, yang menyebutkan bahwa mulai terjadi pemberontakan pemain terhadap Claudio Ranieri, Pelatih Leicester.
Sementara itu, Danny Simpson, pemain bek kanan Leicester, menyergah para wartawan yang bertanya soal perpecahan di klubu Leicester.
"Karena situasi kami seperti ini, kalian malah mencoba memelintir fakta," katanya, seperti dilansir Mercury.
Menurut Simpson, skuad Foxes tidak kehilangan semangat juang, dan tetap akan berusaha agar mereka bertahan di Liga Inggris sampai akhir musim ini.
"Lihat penampilan kami tadi, sampai menit ke-42 kami sangat solid. Kami semua berusaha melawan sampai akhir," ujar Simpson, yang terpaksa harus ditarik keluar dari laga itu, karena mengalami masalah pada pergelangan kakinya.
Berita Ini Juga Dimuat di KORAN SUPER BALL, Selasa (7/2/2017)