TRIBUNNEWS.COM - Amos Nasha bernasib tragis.
Mantan pemain West Ham United U-23 itu terancam menjadi gelandangan dan harus tidur di pinggiran jalan bersama adiknya Mark, jika tidak mampu membayar sewa rumah.
Nasha berstatus yatim piatu setelah sang ayah meninggal sepekan sebelum Natal akibat serangan jantung.
Pendukung Hammers kemudian melakukan penggalangan dana untuk membantu pemain berusia 21 tahun itu melalui program 'A JustGiving'.
Bos Hammers David Sullivan menyumbang 800 pound dan saat ini telah terkumpul 6.000 pound, enam kali lipat dari target yang ditetapkan yaitu 1.000 pound.
"Amos Nasha gelandang berbakat tapi dilepas oleh West Ham. Seperti pemain muda lainnya, dia mengalami depresi setelah gagal mendapatkan klub anyar," kata juru bicara A JustGiving.
"Yang menyedihkan mereka kini terancam menjadi gelandangan," imbuhnya.
Amos Nasha sudah kehilangan ibunya ketika masih berusia 17 tahun. Sang ayah menjual toko sepatu mereka setelah mendapat serangan jantung yang pertama pada Januari 2016.
Nasha pernah bermain di tim senior Hammers ketika melawan klub Andorra FC Lusitans Juli 2015 di kualifikasi Liga Europa.
Berita Ini Juga Dimuat di KORAN SUPER BALL, Rabu (8/2/2017)