News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

PSSI dan FIFA Bahas Penyelesaian Sengketa Pemain dengan Klub

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perwakilan FIFA, Jonas Baer-Hoffman (kiri) James Jhonson (kedua kiri) David Frommer (kanan) Directur Hukum PSSI, Teguh Maramis (kedua kanan) dan Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono (tengah) berpose bersama saat jumpa pers di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Jumat (10/2/2017) FIFA dan PSSI melakukan pertemuan untuk membahas terkait National Dispute Resolution Chamber (NDRC) atau penyelesaian sengketa dengan pemain profesional.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) kembali mendapatkan kunjungan dari FIFA.

Federasi Sepak Bola Dunia itu berkunjung ke Indonesia sejak tanggal 9-10 Februari 2017.

Kehadiran FIFA ke Indonesia untuk membentuk National Despute Resolution Chambers (NDRC).

PSSI pun sangat setuju dengan pembentukan badan yang nantinya akan membahas terkait sengketa pemain dan klub.

Seperti diketahui, cukup sering terjadi kasus sengketa pemain dengan klub di Indonesia.

Untuk itu dengan hadirnya badan tersebut bisa meminimalisir beberapa kasus yang terjadi di persepakbolaan Indonesia.

Kepala Profesional FIFA yang hadir di Indonesia, James Johnson, memberikan sedikit tentang pertemuan dengan PSSI terkait NDRC di Indonesia.

Kata Johnson, Indonesia terpilih karena memang dilihat PSSI ingin ada perubahan besar terkait sengketa pemain dan klub.

"Kami senang bisa bertemu dengan PSSI untuk membahas rencana NDRC ini," kata Johnson di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (10/2/2017).

"Selama dua hari membahas ini, ada keinginan PSSI untuk membentuk NDRC di Indonesia," sambungnya.

Selain Indonesia, ada tiga negara yang akan dibentuk NDRC, yakni Malaysia dan Kostarika.

Untuk satu negara lagi masih dirahasiakan oleh Johnson.

"Masuknya Indonesia sebagai pilot project bukan dengan alasan karena di sini banyak sengketa," kata Johnson.

"Kita berpikir positif dulu, jangan negatif. Alasan sebenarnya adalah karena ada keinginan yang cukup besar dari PSSI, untuk memiliki sebuah institusi yang bisa menyelesaikan sengketa," tutur Johnson.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini