TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persija Jakarta besar bisa memakai Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, setelah selesai direnovasi.
Hal itu disampaikan langsung oleh Deputi IV Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, saat ditemui di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat.
Gatot mengatakan pertandingan Persija merupakan event olahraga yang bisa dipergunakan memakai SUGBK.
Namun, untuk memakai SUGBK tentunya ada syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh manajemen Persija.
“Kemungkinan besar Persija bisa pakai SUGBK karena itu masih olahraga, tapi kami harus mengikat seperti kontraktual yang jelas,” kata Gatot.
Jika Persija mau menyewa SUGBK kembali, maka manajemen Macan Kemayoran itu harus berjanji bisa mengamankan jalannya pertandingan.
Kemenpora takut pada terjadi kerusuhan yang membuat kerusakan di stadion pertandingan Persija.
“Persija silakan saja bermain. Tetapi kalau misalnya ada kerusuhan atau apa, harus hati-hati,” kata Gatot.
“Ibarat motor ini masih hati-hati. Kalau sampai ada apa-apa, yang teriak itu OCA (Dewan Olimpiade Asia),” ucap Gatot.
Saat ini SUGBK memang sedang tahap renovasi untuk Asian Games 2018.
Nantinya setelah renovasi itu selesai pada Oktober 2017, Kemenpora mengizinkan SUGBK dipakai hanya untuk kegiatan olahraga.
Selain olahraga seperti konser musik, kampanye, atau acara lain, Kemenpora tidak memberikan restu.
Setelah ajang Asian Para Games pada Oktober 2018, Kemenpora menyerahkan SUGBK kepada pihak kepengelolaannya.