TRIBUNNEWS.COM - Radamel Falcao ternyata tidak trauma dengan sepak bola Inggris.
Pengalaman terpuruk di Inggris ternyata membuat striker AS Monaco ini belajar mengenal dirinya sendiri. Hasilnya, Falcao berhasil bangkit kembali.
Falcao telah mencetak 16 gol bagi Monaco di Liga Prancis musim ini. Semua gol itu dicetaknya di 19 pertandingan yang dimainkannya.
Dia berada di urutan ketiga pencetak gol terbanyak di kompetisi itu, setelah Edinson Cavani dan Alexandre Lacazette.
Sementara di Liga Champions, Falcao telah mencetak 2 gol di 3 pertandingan. Di kompetisi lainnya, Piala Prancis dan Piala Liga Prancis, Falcao menyarangkan 2 gol di 5 pertandingan. Total, dia sudah mencetak 20 gol di musim ini.
Tentu saja, angka-angka itu sangat melegakan, mengingat musim lalu dan musim sebelumnya lagi koleksi gol Falcao sangat minim.
Sebagai pemain pinjaman Manchester United (2014-2015), Falcao hanya mencetak 4 gol di 29 pertandingan.
Kemudian saat bermain sebagai pemain pinjaman Chelsea, Falcao hanya mencetak 1 gol di 12 pertandingan Chelsea.
"Pengalaman bermain di Inggris memang sangat buruk, tapi ternyata membantu saya berkembang sebagai manusia. Ia mengajari saya cara baru berpikir dan bermain," kata striker berusia 31 tahun ini.
Dua musim yang buruk di Inggris, membuat Falcao tak punya pilihan lain, kecuali pulang ke Monaco.
Itu pun dengan gaji 50 persen lebih kecil dari yang diterimanya di Inggris.
Namun, segala kesulitan itu malah memacu semangat, dan kini dia kembali ke kualitasnya sebelumnya, yang membuatnya dibeli Monaco dengan harga 60 juta euro pada musim panas tahun 2013.
Menurut catatan Monaco, Falcao telah melepaskan 41 tembakan di Liga Prancis musim ini, dan 25 di antaranya mengarah tepat ke gawang.
Dengan begitu akurasi tembakannya lebih dari 60,9 persen, dan rasio tembakan dan gol sebesar 39 persen.
Baca Selengkapnya Hanya di KORAN SUPER BALL, Selasa (21/2/2017)