TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Sriwijaya FC (SFC) tengah cemas menghadapi babak delapan besar Piala Presiden yang akan dihelat di Stadion Manahan Solo 24 Februari mendatang.
Absennya Yu Hyun Koo sebagai jangkar tim, yang juga sebagai kapten akan berpengaruh besar bagi kestabilan lini tengah tim yang dibesut Widodo Cahyono Putro ini.
Akumulasi kartu kuning yang diterima pemain asal Korea Selatan ini, membuatnya harus absen.
Padahal, laga babak delapan besar akan sangat rawan untuk menentukan apakah SFC melaju atau pulang lebih cepat.
Hyun Koo mendapat kartu kuning secara beruntun, pertama ketika melawan Barito lalu di laga akhir melawan Pusamania.
Ia dianggap melanggar ketika menabrak Asri Akbar ketika berebut bola atas.
Tanpa sosok Hyun, lini tengah SFC diperkirakan bakal goyah.
Menyisakan Hapit Ibrahim dan Manda Cingi, Widodo harus benar-benar putar otak menghadapi laga ini.
Apalagi, jika dilihat dari tiga laga di Piala Presiden motor permainan berada di kaki pemain berusia 34 tahun ini.
Hyun Koo menjadi pemain yang mengatur aliran serangan, menyerang dari sisi sayap kanan, kiri atau tengah.
Bahkan ia berperan ganda. Publik bisa melihat bagaimana Hyun Koo bermain ketika melawan Pusamania Borneo FC, ia beberapa kali berubah seakan menjadi bek tengah melapisi peran Yanto yang belum turun akibat overlap.
“Yah, saya tidak bisa main, terkena akumulasi kartu,” ucap Hyun Koo.
Kendati tak bisa turun, Hyun menegaskan bila dia akan tetap bersama tim.
Dia tetap menjalani latihan seperti biasa di Bali.
Ketika tim bertolak ke Solo untuk turun di perempatfinal, dia pun akan tetap berada di antara rekan-rekannya.
“Saya tetap akan ke Solo bersama tim, memberikan support pada rekan-rekan,” katanya.