TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 35 calon wasit saat ini tengah menjalani serangkaian pelatihan teori dan praktek untuk menjadi pengadil di pentas sepakbola nasional.
Mereka harus dikursuskan dulu sebelum benar-benar menjadi wasit tingkat nasional yang bisa dibanggakan.
Kursus calon wasit C3 yang diadakan oleh PSSI ini dibuka resmi oleh Ketua Departemen Perencanaan dan Pengembangan PSSI, Gatot Hariyo Sutejo, Minggu (26/2/2017) di Aula Stadion Bea & Cukai, Rawamangun, Jakarta Timur.
Dari 35 orang peserta kursus, 10 diantaranya adalah anggota Divisi Kostrad Cilodong, dua dari Batalyon 125 TNI-AD Medan, Sumut, 10 dari mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ), lima dari Jakarta, lima dari Bekasi, dan tiga orang dari Bogor.
Kursus wasit C3 ini berlangsung sekitar dua pekan, instruktur dari Komite Wasit PSSI dan Asprov PSSI DKI Jakarta.
"Kita adakan kursus wasit C3 ini untuk meningkatkan jumlah wasit nasional yang kemampuan dan kepemimpinannya bisa diandalkan," ungkap GH Sutedjo dalam sambutannya saat membuka kursus wasit itu, Minggu (26/2).
GH Sutejo yang juga Ketua Pengcab PSSI Jakarta Timur itu, menyatakan, PSSI harus bekerja keras untuk meningkatkan jumlah wasit nasional yang bisa didaftarkan ke FIFA. Saat ini, katanya, hanya 11 wasit Indonesia yang memiliki lisensi FIFA.
"Itu pun sudah uzur semua, sehingga tidak ada lagi sekarang wasit kita yang ditugasi untuk memimpin pertandingan dalam kalender AFC/FIFA," sebut Sutejo tb