TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Persib Bandung mengusung misi balas dendam saat menjamu Pusamania Borneo FC pada leg kedua semifinal turnamen Piala Presiden 2017 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (4/3/2017).
Bagi Persib kemenangan jadi harga mutlak jika ingin mempermulus jalan menuju partai puncak. Sebab, pada laga pertama, Persib terpaksa menyerah 1-2 di Stadion Segiri, kandang PBFC.
Pelatih Persib Bandung Djadjang Nurdjaman menuturkan, secara matematis kans Persib untuk lolos sangat terbuka lebar. Dukungan suporter fanatik tuan rumah akan melecut semangat Atep cs untuk bertarung habis-habisan.
"Di Jalak Harupat Persib jadi tuan rumah di leg keuda semifinal. Ini adalah situasi yang sama dengan tahun (2015) lalu. Kami harus menang dengan minimal selisih satu gol. Orang bilang ini gampang, padahal tidak. Kalau ingin lolos harus kerja keras kerahkan semua kemampuan," ucap Djanur.
Tekad Persib untuk memenuhi ekspektasi bobotoh tak bisa diraih dengan mudah. Sebab, menurut Djanur, PBFC pun diprediksi bakal memberikan perlawanan sengit.
"Saya yakin, PBFC sudah siap agar tidak kemasukan. Apalagi, lini belakang (PBFC) di Piala Presiden ini sudah menunjukan kerja bagus, terutama di fase grup dengan tidak kemasukan. Saya pikir semuanya sudah benar-benar siap dan saya sudah sampaikan semua kepad pemain harus kompak dan kerja keras agar bisa cetak gol," tuturnya.
Sementara itu, pemain muda Henhen Herdiana mengatakan, laga nanti malam bakal menjadi pembuktian kualitas dirinya di hadapan puluhan ribu suporter.
"Besok akan menjadi pertandingan luar biasa. Atmosfer akan meningkat, ribuan bobotoh akan memenuhi Jalak Harupat. Bagi pemain muda, mental harus ditingkatkan lagi. Dari evaluasi laga sebelumnya, saya harus bisa mengimbangi mental dan semangat juang tinggi," jelasnya.
KPU Sabu Raijua Klarifikasi Dokumen Krisman Riwu Kore yang Tersebar di Media Sosial - Pos-kupang.com
Latihan Soal BAB 2 Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP Semester 1 Lengkap Kunci Jawaban, Soal Pilihan Ganda
Kemenangan dengan skor 1-0 sebetulnya sudah cukup mengantarkan Persib untuk lolos ke partai puncak turnamen pramusim itu. Satu gol itu akan mengubah agregat menjadi 2-2. Persib akan lolos dengan lantaran unggul dalam agresivitas gol tandang.
Namun, Djadjang Nurdjaman berharap Persib bisa mengakhiri laga dengan koleksi gol lebih banyak untuk mengukuhkan kemenangan.
"Kalau merasa satu gol itu sudah cukup lalu kami mengubah ritme dan strategi, saya pikir akan sangat riskan," ucap Djanur kemarin.
"Target satu gol itu kan minimal, supaya pemain bisa lebih confidence dan (bermain) lepas. Kami tidak hanya akan buat satu gol. Kami akan berusha lebih dari itu, kalau ada kesempatan kenapa tidak dimanfaatkan agar tidak terbebani," ujarnya.
Djanur memprediksi, PBFC bakal menerapkan strategi ultradefensif alias parkir bus untuk mempertahankan keunggulan 2-1 di laga pertama.
"(PBFC parkir bus) Pasti itu. Kalau bisa, kami mencetak gol pada menit awal supaya strategi mereka berubah," kata dia.
Djanur pun mengaku telah melakukan perbaikan, khususnya di lini belakang. Berkaca pada laga sebelumnya, Djanur menginstruksikan anak asuhnya agar tak lengah dan mewaspadai dua juru gedor PBF yakni Patrich Wanggai dan Reinaldo Elia. Keduanya merupakan pencetak dua gol kemenangan PBFC atas Persib.
"Kami wanti-wanti pemain untuk tetap fokus menjaga pemain tinggi mereka. Semuanya harus kita antisipasi karena mereka main dengan mengandalkan bola mati dengan target man dua pemain tadi. Ada Asri Akbar yang pintar atur permainan bola panjang," jelasnya.
"Mudah-mudahan penampilan kami tidak seburuk di Samarinda, itu luar biasa buruknya harus kami akui. Kami main kalang kabut hadapi PBFC. Pemain berjanji untuk main pintar dan all out," ujarnya lagi.(*)