TRIBUNNEWS.COM, BARCELONA - Barcelona baru saja menorehkan sejarah, jadi tim pertama yang bisa lolos meski kalah 4-0 di leg pertama sebuah pertandingan Liga Champions.
Barcelona dipermak 4-0 Paris Saint Germain di putaran pertama namun mengamuk di leg kedua, menang 6-1 untuk lolos dengan agregat 6-5.
Sepanjang sejarah sepak bola, ada banyak comeback-comeback luar biasa.
Berikut di antaranya comeback-comeback terbaik tersebut seperti disarikan dari Goal.
5. Real Madrid vs Derby County musim 1975-76.
22 Oktober 1975: Derby County 4-1 Real Madrid
5 November 1975: Real Madrid 5-1 Derby County
Kebengkitan Real Madrid ini menjadi salah satu yang terbaik di Liga Champions.
Madrid kalah 4-1 di putaran pertama gara-gara hat-trick Charlie George.
Di leg kedua, Madrid memimpin 3-0 gol-gol Roberto Martinez dan Santillana sebelum Derby menipiskan ketinggalan jadi 3-1 berkat gol George.
Tuan rumah butuh satu lagi untuk memaksakan agregat imbang dan mereka mendapatkannya di menit-menit akhir lewat tendangan penalti Pirri.
Di babak tambahan, satu sepakan Santillana berbuah gol lagi sehingga mereka menang agregat 6-5.
Madrid lolos ke babak III, berhadapan dengan Bayern Muenchen.
4. Barcelona vs Chelsea 6-4 musim 1999-2000
First Leg: Chelsea 3-1 Barcelona
Second Leg: Barcelona 5-1 Chelsea
Kans Chelsea untuk lolos sangat besar berkat kemenangan 3-1 di putaran pertama perempat final Liga Champions ini.
Dua gol Tore Andre Flo di menit 34 dan 38 membuat Chelsea unggul dua gol menuju putaran kedua.
Di leg kedua, tim asal Catalan itu memimpin 2-0 di 45 menit pertama hasil bidikan Rivaldo dan Luis Figo.
Flo kemudian mengubah skor jadi 2-1 namun Barcelona menambah gol di menit 83 lewat sepakan Dani Garcia.
Dua gol dalam rentang lima menit di babak tambahan, yang dibuat Rivaldo dan Patrick Kluivert membuat Chelsea tersingkir tragis.
3. Chelsea vs Napoli 5-4 musim 2011-12.
First Leg: Napoli 3-1 Chelsea
Second Leg: Chelsea 4-1 Napoli
Leg pertama babak 16 Besar ini jadi pertandingan terakhir Andre Villas Boas menangani Chelsea.
Terpuruk di liga, Chelsea juga keok 3-1 di markas Napoli.
Terancam tersingkir dari Liga Champions, pemilik Chelsea, Roman Abramovich lantas mencoret Boas dan menggantinya dengan Roberto Di Matteo.
Keputusan Abramovich terbukti tepat karena Di Matteo mampu meloloskan Chelsea dari lubang jarum.
Gol dari Frank Lampard, Didier Drogba dan John Terry membuat Chelsea memaksa laga dilanjutkan babak tambahan.
Di periode ini, gol telat Branislav Ivanovic memastikan Chelsea menang 4-1 dan lolos ke perempat final, berhadapan dengan Benfica.
2. AS Monaco vs Real Madrid 5-5 musim 2003-04
First Leg: Real Madrid 4-2 Monaco
Second Leg: Monaco 3-1 Real Madrid
Real Madrid tersingkir di perempat final ini.
Kemenangan impresif 4-2 di leg pertama ternyata membuat mereka lengah di leg kedua.
Padahal, di putaran kedua, mereka juga memimpin 1-0 dulu lewat tendangan mematikan Raul Gonzalez.
Situasi berbalik setelah Ludovic Giuly dan pemain mereka yang dipinjamkan, Fernando Morientes membobol gawang Madrid untuk membuat skor jadi 2-1 untuk tuan rumah.
Monaco hanya butuh satu gol lagi untuk lolos.
Petaka benar-benar terjadi di menit 66 ketika back-heel Giuly membuat bola masuk di antara kedua kaki Iker Casillas.
Madrid tersingkir karena kalah agresivitas gol tandang.
1. Deportivo La Coruna vs AC Milan 5-4 musim 2003-2004.
First Leg: AC Milan 4-1 Deportivo La Coruna
Second Leg: Deportivo La Coruna 4-0 AC Milan
Deportivo La Coruna bertemu AC Milan di perempat final Liga Champions 2004.
Ricardo Kaka tampil brilian di leg pertama dengan sumbangan dua gol sehingga Milan menang telak 4-1.
Di Riazor, Milan memulai leg kedua dengan kepercayaan diri namun ternyata kesulitan menghadang serangan bergelombang La Coruna.
Milan bahkan harus tertinggal 3-0 hanya dalam 45 menit pertama.
La Coruna menamatkan ambisi Milan ke semifinal setelah Fran mencetak gol keempat lewat sepakan voli.(*)