Laporan Wartawan SuperBall.id, Aulli Reza Atmam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah mengumumkan peraturan baru mengenaiMarquee Player alias pemain top dunia di Liga 1.
Peraturan itu disampaikan Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi di Gedung Makostrad, Gambir, Jakarta Pusat, pada Kamis (16/3/2017).
Dengan peraturan itu, setiap klub kontestan Liga 1 diperbolehkan untuk memiliki satu Marquee Player.
Keberadaan Marque Player bukanlah hal yang wajib bagi klub kontestan Liga 1.
Jika ingin menggunakan Marque Player, maka pemain itu harus pernah bermain di Piala Dunia selama tiga edisi terakhir.
Menurut PSSI, aturan itu diberlakukan agar para pemain muda Indonesia menjadi lebih termotivasi.
Keberadaan Marquee Player juga di luar aturan mengenai kuota pemain asing.
Baca: Michael Essien Gabung ke Persib, PSSI Buat Peraturan Ini
Setiap Tim Liga 1 diperbolehkan menggunakan pemain asing dengan skema 2+1.
Artinya, setiap klub diperbolehkan menggunakan dua pemain asing non-Asia dan satu pemain asing dari Asia.
Jika menggunakan Marquee Player, maka klub boleh memiliki empat pemain asing, termasuk Marquee Player tersebut.
Berkaca kepada negara lain, aturan mengenai Marquee Player telah lebih dulu digunakan oleh negara tetangga Indonesia, Australia.
Di kasta tertinggi Liga Australia (A-League), setiap klub diperbolehkan menggunakan dua Marquee Player.
Kedua Marquee Player tersebut diperbolehkan mendapatkan gaji di luar batas maksimal yang telah ditentukan (salary cap).
Saat ini, Salary cap setiap tim adalah 2,6 juta dolar Australia.
Saat pertama bergulir pada musim 2005-2006, setiap klub diperbolehkan menggunakan satu Marquee Player.
Kemudian jumlah itu ditambah menjadi dua mulai musim 2015-2016.
Beberapa nama Marquee Player yang pernah menghiasi A-League di antaranya Alessandro Del Piero, William Gallas, dan David Villa.
Peraturan mengenai Marquee Player di Australia juga lebih kompleks karena A-League juga mengenal Australian Marquee dan Junior Marquee.
Australian Marquee adalah Marquee Player yang berasal dari Australia.
Dua nama Australian Marquee yang terkenal di antaranya Harry Kewell dan Tim Cahill.
Keduanya merupakan pemain Australia yang pernah merumput di kasta tertinggi Liga Inggris.
Sedangkan Junior Marquee Player adalah Marquee Player yang berusia 23 tahun ke bawah.
Setiap klub boleh merogoh kocek sebesar 150 ribu dolar untuk tigaJunior Marquee Player yang didatangkan dari sistem pembinaan pemain muda di klub.
Sebagai perbandingan, musim 2016-2017 ini gaji minimal seorang pemain di A-League adalah 55,715 ribu dolar. (*)