TRIBUNNEWS.COM - Kapten Belanda, Arjen Robben berjalan dengan kepala tertunduk keluar lapangan. Terlihat ia menggeleng-gelengkan kepala, dan menggerutu sendirian. Para pemain Oranye lain memasang ekspresi yang sama muramnya.
Kekalahan Belanda 0-2 dari tuan rumah Bulgaria dalam pekan kelima kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Eropa grup A di Stadion Vasil Levski kemarin (26/3) memang menyesakkan dada. Bagaimana tidak, Belanda mendominasi pertandingan dengan penguasaan bola hampir 70% namun akhirnya harus kalah dari tuan rumah.
Dua gol Bulgaria dikemas dalam 20 menit pertama. Laga baru berjalan lima menit, Spas Delev dengan mudah menyontek umpan kiriman Simeon Slavchev demi membuka keunggulan untuk Bulgaria.
Lantas pada menit 20, Delev menggandakan keunggulan Bulgaria menjadi 2-0 atas Belanda dengan tendangan dari luar kotak penalti menyelesaikan bola yang diumpankan oleh Georgi Kostadinov dengan sundulannya.
Peluang demi peluang diperoleh Arjen Robbek dkk, namun tak satupun membuahkan hasil hingga laga berakhir dengan kemenangan dua gol tanpa balas bagi tuan rumah.
Kekalahan ini membuat Belanda yang awalnya berada di posisi kedua di bawah Perancis, terlempar ke peringkat keempat dengan koleksi tujuh poin, disalip Swedia dan Bulgaria. Mereka cuma unggul atas Belarus (dua poin) dan Luksemburg (satu poin).
Berada di posisi keempat, Belanda terancam gagal lolos ke putaran final Piala Dunia 2018. Jika itu terjadi, akan menjadi citra buruk bagi sepak bola di negara itu karena sempat tak lolos ke Piala Eropa 2016.
"Kami datang ke sini dengan tujuan ingin meraih hasil positif. Namun, ini menjadi mimpi buruk. Saya sampai kehabisan kata-kata," kata Robben seusai pertandingan seperti dilansir dari Telesport.
"Babak pertama berlangsung mengejutkan (bagi Belanda) Pada babak kedua, kami bermain lebih baik, tetapi itu sudah terlambat," tutur pemain berusia 33 tahun itu melanjutkan.
Menurutnya, kekalahan itu adalah tanggung-jawab seluruh tim, dan bukan hanya kesalahan pelatih Danny Blind. "Saat menang dan kalah tim ini rasakan bersama-sama. Kekalahan dari Bulgaria itu tak mengubah tim ini. Kini, kami harus bisa melupakan segala hal buruk ini," ujar pemain Bayern Muenchen tersebut.
Rekannya, gelandang Wesley Sneijer mengamini. Blind saat ini memang menjadi sasaran kritik. Bahkan, berdasar salah poling yang dilakukan salah satu media di Belanda, ayah dari Daley Blind itu lebih baik diganti agar memperbaiki performa De Oranje.
Hanya, Sneijder tak setuju. "Dia pelatih yang seharusnya kami bela. Anda harus melihat bahwa dia telah melakukan segala upaya untuk menang pada laga ini," kata Sneijder.
Menurut Sneijder, justru dia dan rekan-rekannya di lapangan sebagai pemain yang patut disalahkan. "Keinginan untuk menang dari para pemain seolah tidak ada. Jadi, ketika kami kehilangan kesempatan untuk melangkah ke turnamen, itu bukanlah salah pelatih," tutur pemain Galatasaray itu.