TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Sepakbola Malaysia mendapatkan kabar yang kurang mengenakkan terkait isu pengaturan skor.
Komisi Anti Korupsi Malaysia (MACC) menangkap tiga pesepak bola terkait kabar match-fixing tersebut.
Tiga pesepak bola yang ditangkap merupakan pemain dari Malaysian Indian Sports Council (MISC)-Malaysian Indian Football Association (MIFA).
Dari tiga pemain yang digelandang oleh Komisi Anti Korupsi Malaysia, satu merupakan seorang pemain asing.
Dikutip dari Malay Mail, tiga pemain itu adalah Mohd Khairul Izzuwan Saari, S. Harivarman, dan Alan Aciar.
Nama Alan Aciar merupakan nama yang tidak asing lagi bagi di sepak bola Indonesia.
Alan Aciar merupakan mantan bek klub Ibukota Persija Jakarta pada musim 2015-2016.
Tiga pemain tersebut ditangkap atas tuduhan suap dan juga pengaturan skor di Liga Premier Malaysia.
Hal itu karena kekalahan MISC-MIFA dari Serawak FA dengan skor 3-6 dan 1-7 dari UiTM FC.
Pemain-pemain tersebut disebut menerima uang suap sebesar 10 ribu hingga 30 ribu Ringgit Malaysia.
"Dari investigasi yang dilakukan, mereka sudah terlibat selama beberapa tahun,"
"Mereka diketahui mendapatkan ratusan ribu ringgit Malaysia dalam kasus suap," ungkap sumber dari MACC dikutip dari Bernama.
Presiden MISC-MIFA Datok T. Mohan tak menutup kemungkinan ada pemain lain yang terlibat.
Ia pun mengaku tetap pada komitmennya untuk membuat MISC-MIFA menjadi tim yang transparan dalam manajemen dll.
"Kami akan terus memantau apakah ada pemain lain yang terlibat dengan membentuk sebuah komisi khusus," ungkap Datok T Mohan dikutip dari NST.
"Sebagai presiden MIFA saya tetap pada komitmen saya untuk membuat klub ini transparan."
"Saya ingin MIFA punya peran untuk memajukan olahraga di Malaysia," tuturnya.
Tiga pemain yang ditangkap itu akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut dan akan ditahan hingga 12 April 2017 mendatang.