TRIBUNNEWS.COM - Tim Davis Indonesia akan mulai bertanding melawan tim Kuwait di ajang Piala Davis Grup II Zona Asia/Oceania.
Pertandingan akan dilakukan di lapangan tenis Gelora Manahan, Solo, Jawa Tengah, 7-9 April.
Diharapkan Christopher Rungkat dan kawan-kawan mampu tampil maksimal supaya Indonesia dapat memperbaiki peringkat.
Dari hasil undian, Anthony Susanto akan mengawali langkah tuan rumah menghadapi Kuwait.
Wasit dari Federasi Tenis Internasional (ITF) asal Tiongkok, Chen Shu, mengumumkan laga pembukan akan berhadapan Anthony Susanto melawan petenis utama tim Kuwait, Abdullah Maqdes.
Pertandingan selanjutnya, Christopher Rungkat bakal meladeni petenis kedua tim Kuwait, Muhammad Ghareeb.
“Harapannya, semua berjalan mulus. Untuk Anthony tam[pil di hari pertama dan pertandingan pembuka adalah pengalaman baru. Jadi harapannya lebih baik baginya. Anthony akan lebih tenang, karena langsung main di partai pembuka tanpa harus menunggu pertandingan sebelumnya. Setidaknya, stressnya bisa agak berkurang,” kata kapten tak bermain Indonesia, Andrian Raturandang.
Anthony yang ditemui usai pengundian, mengatakan bahwa dirinya merasa agak gugup ketika namanya disebutkan pertama kali sebagai pertandingan pembuka.
Namun, Anthony yakin apa pun yang terjadi saat pertandingan, yang terpenting baginya adalah memaksimalkan permainan yang baik di lapangan.
“Saya fokus untuk menampilkan permainan terbaik saja, tidak berpikir soal hasilnya lebih dulu. Saya tetap semangat untuk menuntaskan pertandingan ini,” ujar peraih tiga medali emas di ajang PON 2017 ini.
Di kubu tim Kuwait, kapten tak bermain tim, Adel Al Shatti, menyebutkan bahwa timnya merasa senang dengan hasil undian.
Mereka yakin petenis andalan yang bakal main di pertandingan pembuka bakal menyelesaikan tugasnya dengan hasil kemenangan.
“Kami gembira karena petenis utama kami Abdullah Maqdes bisa bermain pertama. Tentu, kami berharap bakal ada kemenangan pertama yang bisa kami peroleh. Tekad kami, seluruh pemain bakal tampil maksimal dan mendapatkan hasil peringat yang lebih baik nantinya,” kata Adel Al Shatti.
Indonesia dan Kuwait telah bertemu sebanyak tiga kali dalam sejarah Piala Davis. Hasilnya, Kuwait unggul 2-1.
Satu-satunya kemenangan Indonesia dipetik di atas permukaan keras lapangan tenis Gelora Manahan Solo, delapan tahun silam.
Ketika itu, Prima Simpati Aji yang bermain di partai terakhir menjadi penentu kemenangan Indonesia atas Kuwait, 3-2.
Christopher Rungkat sebagai petenis nomer satu tuan rumah menyumbang dua angka kemenangan dari nomor tunggal dan ganda.
Namun, dia kalah dari Mohammad Ghareeb dalam duel antar petenis terbaik kedua tim di partai keempat.
Berita Ini Juga Dimuat di KORAN SUPER BALL, Jumat (6/4/2017)