TRIBUNNEWS.COM - Manchester United tetap bertumpu pada Zlatan Ibrahimovic saat meladeni tuan rumah Anderlecht di leg pertama perempat final Liga Europa.
Modal kemenangan 0-3 atas Sunderland di laga terakhir cukup mengangkat moril skuad MU asuhan Jose Mourinho.
Itu mengakhiri trend buruk gagal menang di dua laga domestik.
Tanpa mengesampingkan target empat besar atau zona Liga Champions, Mou mengincar gelar Eropa.
Dalam kalkulasi tim, Setan Merah dengan nama besar paling berpeluang menjuarai Liga Europa musim ini.
Itu sebenarnya pilihan pahit bagi Mou. Ia pernah meremehkan trofi Europa empat tahun lalu.
"Saya tak akan memburu trofi Liga Europa. Itu bentuk kekecewaan saja," kata Mou saat kembali melatih Chelsea.
Tapi apa boleh buat, musim lalu Setan Merah gagal meraih tiket Liga Champions di bawah Pelatih Louis van Gaal yang digantikannya.
Karena itu, Mou lebih realistis dengan fokus ke Anderlecht bersama pemain termahal di dunia Paul Pogba.
Mou semakin mantap menempatkan Pogba sebagai gelandang serang daripada pemain jangkar.
Risikonya, ia harus menduetkan Ander Herrera dengan Marouanne Fellaini atau Michael Carrick.
Hanya Pogba yang bisa menyokong serangan MU yang sering mandul. Apalagi jika Henrikh Mkhitaryan belum cukup bugar dan Anthony Martial tak konsisten.
Pogba akan memasok bola sodokan buat Ibra yang sudah berusia 35 tahun.
Di laga terakhir melawan Sunderland, Ibra bermain penuh 90 menit dan mencetak gol pembuka.
Antonio Valencia sudah cukup bugar untuk kembali merumput. Tapi kiper David de Gea tidak cukup fit untuk diturunkan. Mou masih punya Sergio Romero untuk menggantikannya.
Setan Merah diuntungkan dengan kondisi bomber Anderlecht, Lukasz Teodorczyk, yang kurang bugar.
Pelatih Anderlecht, Rene Weiler, mengakui Teodorczyk kemungkinan tidak menjadi starter. Padahal ia mengoleksi 28 gol.
"Lukasz belum bisa latihan bersama. Tak soal. Kami sudah terbiasa menghadapi tim Inggris," kata Weiler.
Berita Ini Juga Dimuat di KORAN SUPER BALL, Kamis (13/4/2017)