TRIBUNNEWS.COM - Leicester City hanya defisit satu gol di partai kontra Atletico Madrid pada babak perempat final Liga Champions.
Hanya saja, banyak pihak meragukan Foxes bisa membalikkan keadaan, setelah melihat permainan Jamie Vardy di leg pertama.
Pada leg pertama Vardy hanya bisa sekali melepaskan tembakan, dan itu pun melesat keluar.
Boro-boro bisa banyak menembak, striker berusia 30 tahun itu hanya 11 kali menyentuh bola, karena benar-benar diisolasi oleh bek Ateltico, Filipe Luis dan Diego Godin.
Padahal, Leicester harus menang saat bermain di kandang sendiri, dengan mencetak lebih dari satu gol dan tanpa gawang mereka kebobolan.
Hal inilah yang harus dipecahkan Pelatih Craig Shakespeare, menjelang kedatangan Atletico di King Power Stadium, Rabu (19/4/2017) dini hari WIB.
Masalah di leg pertama, Vardy kesulitan memperoleh suplai bola dari lapangan tengah.
Selama ini, Vardy lebih banyak mendapat bola dari Riyad Mahrez.
Duo serangan Foxes ini mengandalkan umpan lambung yang terukur, dan dilanjutkan dengan kemampuan Vardy menggiring bola.
Namun, di Atletico ada Godin yang sering menggagalkan umpan-umpan jauh tersebut. Shakespeare harus bisa menemukan jalur distribusi baru bagi Vardy.
Dalam kondisi yang ekstrem, bisa saja Vardy tidak dimainkan sejak awal dan baru dimasukkan di babak kedua.
Baca Selengkapnya Hanya di KORAN SUPER BALL, Selasa (18/4/2017)