Laporan Wartawan Tribun Jogja, Pradito Rida Pertana
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Insiden bentrokan suporter yang terjadi Minggu (7/5/2017) malam di daerah Siyono, Gunungkidul, terjadi bukan tanpa alasan.
Rendy Agung Prasetya, koordinator advokasi dan pendampingan satu kelompok suporter PSIM Yogyakarta, The Mataram Independent (Maident), menuturkan, bahwa ia membenarkan ada insiden tersebut.
Menurutnya, dari laporan rekan-rekannya suporter PSIM, memang ada kelompok suporter yang melakukan penyerangan terhadap suporter Persis Solo, Pasoepati.
"Penyerangan terhadap Pasoepati karena suporter Solo ada yang menghina lambang PSIM," tuturnya saat dikonfirmasi Tribun Jogja, Senin (8/5/2017).
Ia menambahkan, aksi penyerangan tersebut dilakukan bukan tanpa alasan.
Menurutnya, penyerangan tersebut dipicu oleh aksi suporter Persis Solo yang dianggap telah menghina logo klub PSIM dengan tulisan bernada hinaan, tepat di papan skor Stadion Sultan Agung (SSA) Bantul.
"Jadi mengenai bentrok kemarin, siapapun akan marah jika lambang tim kebanggaannya dilecehkan dan dihina, wajar bila suporter marah," jelasnya.
Untuk sikap selanjutnya, pihaknya menunggu konfirmasi dari pihak suporter Solo.
"Sikap selanjutnya kita tunggu permintaan maaf dari suporter Solo, Pasoepati. karena mereka telah melecehkan lambang tim PSIM," pungkasnya. (*)